Jakarta, Gesuri.id - Intelektual muda Nahdlatul Ulama (NU) Zuhairi Misrawi mengaku kehilangan figur besar ulama Islam, KH Maimun Zubair (Mbah Moen). Bagi pria yang akrab disapa Gus Mis itu, Mbah Moen adalah ulama panutan dan cahaya bagi negeri.
"Kami merasakan kehilangan sosok besar. Di setiap ceramahnya, Mbah Moen selalu mengingatkan kita untuk menjaga rumah besar Indonesia," ujar Gus Mis, yang juga kader PDI Perjuangan itu kepada Gesuri, Selasa (6/8).
Gus Mis mengungkapkan, salah satu pesan Mbah Moen yang tidak akan dia lupakan adalah nasihatnya agar kalangan santri dan nasionalis bersatu.
"Salah satu pesan Mbah Moen yang tidak akan dilupakan, selama kalangan santri dan nasionalis bersatu, insya Allah Indonesia kokoh dan maju," kata Gus Mis.
Seperti diketahui, KH Maimun Zubair dikabarkan meninggal di Makkah, Selasa (6/8). Ulama kharismatik NU itu meninggal saat menjalankan ibadah haji.
Sebelum berangkat haji, Mbah Moen sempat mendatangi kediaman Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Sabtu (27/7). Saat itu, Mbah Moen ditemani putranya yang juga Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen. Kepada Megawati, Mbah Moen menjelaskan kedatangannya hendak bersilaturahim sebelum pergi menunaikan ibadah haji.
Mbah Moen berangkat ke Mekah pada Minggu (28/7).
Mbah Moen dikenal sebagai pimpinan Pondok Pesantren Al Anwar di Sarang, Rembang, Jawa Tengah. Dalam politik, Mbah Moen dikenal sebagai tokoh sepuh PPP. Di Partai Ka'bah itu, Mbah Moen mengemban amanat sebagai Ketua Majelis Syariah PPP.