Ikuti Kami

Megawati Ingatkan Cakada Jangan Korupsi, Khususnya Sumut! 

Mega: Apakah hanya untik mengikuti nafsu-nafsu yang namanya keserakahan? Hanya untuk mencari kekuasaan? Hanya untuk mencari uang?"

Megawati Ingatkan Cakada Jangan Korupsi, Khususnya Sumut! 
Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, saat pengumuman para calon kepala daerah gelombang III secara virtual, Selasa (11/8). (Sumber: gesuri.id/Elva Nurrul Prastiwi)

Jakarta, Gesuri.id - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, mengingatkan sudah terlalu banyak kasus korupsi menyangkut kepala daerah mulai dari gubernur, hingga bupati dan walikota. 

Ia mencontohkan khususnya di Propinsi Sumatera Utara.

Baca: Termasuk Bobby-Aulia Berikut 75 Paslon Pilkada Serentak 2020

Megawati Soekarnoputri memberikan pengarahan kepada 75 pasangan calon kepala daerah (Cakada) yang diajukan partai itu di Pilkada Serentak 2020, agar benar-benar mengabdikan diri kepada rakyat dan tidak melakukan tindak pidana korupsi.

Arahan Megawati itu secara khusus untuk 13 pasangan calon kepala daerah untuk wilayah Sumatera Utara (Sumut), dimana salah satunya termasuk Bobby Nasution, menantu Presiden Jokowi, yang berpasangan dengan Aulia Rahman untuk Pilwalkot Medan. 

Presiden RI Kelima itu memulai arahannya dengan menjelaskan bahwa Indonesia didirikan setelah sejarah perjuangan kemerdekaan yang panjang, lalu kemudian diproklamasikan oleh Soekarno-Hatta.

Pada 1927, Soekarno mendirikan Partai Nasional Indonesia, yang menjadi cikal bakal PDIP.  Melalui partai politik itulah, Bung Karno mendidik dan menggorganisasikan rakyat. Kemerdekaan Indonesia dicapai senapas dengan Pancasila sebagai dasar negara. 

Pada 1955, atau hanya beberapa tahun setelah merdeka, Indonesia berhasil menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika yang menjadi titik tolak gerakan bangsa-bangsa lain untuk lepas dari penjajahan.

Baca: Momentum Politik, Paslon Surabaya & Bali Masuk Gelombang IV

Hal itu merupakan bukti bagaimana Pancasila bekerja, menjadi inspirasi yang memerdekakan bangsa-bangsa dari penjajahan.

"Dengan sejarah begitu, coba saudara-saudara sekalian bayangkan, kalau kita mempunya nurani, pertanyaan yang saya selalu tanyakan, apa niat kalian untuk menjadi, baik bupati, walikota, gubernur? Apakah hanya untik mengikuti nafsu-nafsu yang namanya keserakahan? Hanya untuk mencari kekuasaan? Hanya untuk mencari uang?" kata Megawati saat pengumuman para calon secara virtual, Selasa (11/8).

"Anda mau melupakan ketika dengan susah payah saudara itu akan diperjuangkan dan dipilih langsung oleh rakyat?" ujarnya.

Oleh sebab itu, Megawati mengatakan dirinya meminta agar para calon kepala daerah tidak main-main dengan amanah partai dan rakyat. Mega pun kembali menceritakan betapa sulitnya para pendiri bangsa memerdekakan Indonesia.

"Benang merah sejarah di atas sengaja saya sampaikan agar paslon PDI Perjuangan tidak berpikir sempit, hanya terpikir untuk kepentingan dirinya sendiri. Saya ingin mengatakan dengan jelas, kalau anda mau korupsi sekarang itu tak bisa," ujarnya.

"Satu hal, korupsi itu tidak akan bisa disembunyikan, karena suatu saat nanti pasti kelihatan," tegasnya.

Megawati juga mengatakan dirinya merasa gembira karena kini para calon kepala daerah semakin banyak menyandang gelar pendidikan di namanya. Masalahnya, apakah gelar itu memiliki manfaat bagi rakyat.

Baca: Megawati Beri Wejangan Penting ke Cakada PDI Perjuangan

"Pertanyaannya, melalui nuraninya, dapatkah menjawab keilmuan dia yang harus digunakan bagi kemashalatan rakyat banyak? Keseluruhan benang merah perjuangan Indonesia bagi dunia tersebut sengaja saya angkat kembali menjelang peringatan HUT Kemerdekaan RI ke 75. Hal ini sangat penting guna mengingatkan tugas panggilan sejarah kita bahwa bangsa Indonesia adalah negara pemimpin," beber Megawati.

Di acara itu, Megawati didampingi oleh Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, bersama para jajaran DPP partai termasuk Puan Maharani dan Prananda Prabowo

Quote