Ikuti Kami

Sabam: Tema HUT PDI Perjuangan ke-48 Sudah Tepat!

Kebudayaan Indonesia pun begitu adi-luhung dan memperkaya peradaban umat manusia dari masa ke masa.

Sabam: Tema HUT PDI Perjuangan ke-48 Sudah Tepat!
Anggota MPR-RI sekaligus Tokoh Senior PDI Perjuangan, Sabam Sirait.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota MPR-RI sekaligus Tokoh Senior PDI Perjuangan, Sabam Sirait menyatakan, Indonesia bukan semata kaya karena sumber daya alam melainkan juga  karena keragaman etnis, suku, bahasa serta kebudayaan di dalamnya.

Kebudayaan Indonesia pun begitu adi-luhung dan memperkaya peradaban umat manusia dari masa ke masa.

Hal itu dikatakan  Sabam Sirait menanggapi tema Hari Ulang Tahun (HUT) ke-48 PDI Perjuangan yakni, "Indonesia Berkepribadian dalam Kebudayaan."

Sabam merupakan pendiri Partai Demokrasi Indonesia (PDI) pada 10 Januari 1973, sebelum akhirnya menjadi PDI Perjuangan pada 1998.

Baca: HUT 48 PDI Perjuangan Gelar Atraksi Budaya, Jati Diri Bangsa

Sabam Sirait, yang merupakan salah seorang dari 10 deklarator PDI lainnya, juga tercatat sebagai Sekjen PDI atau PDI Perjuangan pertama dan terlama.

"Tema HUT PDI Perjuangan ke-43 ini sangat penting, relevan dan tepat. Sebab, dalam ajaran Tri Sakti Bung Karno, selain berdaulat secara politik dan mandiri secara ekonomi, juga di dalamnya ada berkepribadian dalam kebudayaan. Dan saat ini, strategi kebudayaan juga bisa mengatasi beberapa persoalan di Indonesia," ungkap Sabam.

Menurut Sabam, kekayaan kebudayaan Indonesia diikat dan disatukan dalam Pancasila.

Karena itu, dengan ideologi Pancasila itulah maka semua anak bangsa dari berbagai suku, etnis, dan latar belakang agama harus saling bahu-membahu membangun Indonesia, termasuk di dalamnya adalah kebudayaan Indonesia.

"Kita, terutama saya ingatkan kepada generasi muda, tak perlu minder atau bahkan tergoda dengan kebudayaan luar, dari manapun datangnya, baik dari Barat, Timur, Utara maupun Selatan. Sebab Kebudayaan Indonesia, yang lahir dari Bumi Pertiwi kita ini, sangat luar biasa," ungkap Sabam

Penerima Bintang Mahaputra Utama ini pun menekankan bahwa semua etnis dan suku di Indonesia harus saling menghormati kebudayaan masing-masing.

Di saat yang sama, semua etnis di Indonesia juga harus terus berproses sehingga benar-benar menjadi orang Indonesia yang mencintai negara dengan sepenuh hati.

Sabam pun mengajak kader-kader PDI Perjuangan untuk selalu dekat dan mendengarkan aspirasi serta hati nurani rakyat.

Di saat yang sama, para kader Banteng harus mau dan mampu memperjuangkan apa yang menjadi kehendak rakyat.

Baca: HUT 48, PDI Perjuangan Gerakkan Penghijauan, Bersih Ciliwung

"Karena itu bukan kupingnya saja yang harus dekat dengan rakyat, tapi hatinya juga. Kuping dan hati politisi harus dekat dan bersama rakyat," kata Sabam, yang menulis buku "Politik itu Suci"

Sabam pun mengajak kader-kader PDI Perjuangan untuk tetap solid dan bersatu menghadapi segala tantangan kekinian.

Semangat persatuan itu, yang mampu membuat PDI Perjuangan bertahan dan solid sejak rezim Orde Baru.

"Dulu kita berada dalam tekanan Orde Baru, dan kita bisa bertahan. Sebab kita punya idealisme dan juga senantiasa solid di bawah naungan ideologi Pancasila," jelas Sabam

Sabam mengingatkan bagaimana sulitnya partai bertahan di era Orde Baru. Gerak langkah PDI Perjuangan sangat dibatasi, bahkan pengkaderan tidak bisa merambah hingga tingkat kecamatan dan desa seperti saat ini.

"Kuncinya adalah persatuan kader yang solid. Makanya, sekarangpun kita harus tetap bersatu untuk membesarkan partai. Mari jaga persatuan, dan berpegang teguh pada ideologi Pancasila," lanjut Sabam, yang kini menjabat sebagai anggota DPD RI dari daerah pemilihan DKI Jakarta.

Quote