Ikuti Kami

Tak Ada Perlakuan Istimewa Buat Gibran di Sekolah Partai

Gibran: Siap Pak. Saya sudah tidak sabar untuk menyerap ilmu dari para senior senior Partai.

Tak Ada Perlakuan Istimewa Buat Gibran di Sekolah Partai
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. (Foto: Istimewa)

Jakarta, Gesuri.id - Gibran Rakabuming Raka menyatakan siap push up jika dianggap melanggar aturan kedisiplinan di Sekolah Partai.

Itu dikatakannya meski ia berstatus sebagai putra Presiden Jokowi, Gibran tak mendapatkan keistimewaan dalam kapasitasnya sebagai calon walikota Solo serta peserta Sekolah Partai PDI Perjuangan gelombang pertama menuju Pilkada Serentak 2020.

Baca: Ini Tokoh Favorit Gibran Saat Ditanya Sekjen Hasto 

Hal itu juga dikatakannya di hadapan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto serta petinggi lain, dan semua calon kepala daerah lainnya, dalam dialog diantara Gibran dengan Sekjen Hasto sebelum pelaksanaan pembukaan sekolah partai yang dilaksanakan secara virtual, Jumat (21/8).


 
Awalnya, Hasto bertanya kepada Gibran soal tata rambut Gibran yang baru dipotong. Barulah kemudian Hasto bertanya soal kesiapan mengikuti sekolah partai. 

"Siap Pak. Saya sudah tidak sabar untuk menyerap ilmu dari para senior senior Partai," jawab Gibran. 

Lalu Hasto menjelaskan, bahwa akibat pandemi covid-19, sekolah partai kali ini berbeda dengan sekolah di tahun sebelumnya yang dilaksanakan di Wisma Kinasih Depok. Dahulu, setiap peserta wajib bangun jam 05.00 pagi untuk ikut olahraga. Setelahnya semua peserta akan bersama-sama digembleng di dalam kelas dari aspek ideologi.

Baca: Masa Pandemi, PDI Perjuangan Bagi Sekolah Partai 3 Gelombang 

"Jadi semua acara baru selesai jam 22.00 dengan kepala sekolah yang begitu kokoh dengan disiplin tidak pernah membedakan seseorang karena semua berstatus peserta sekolah Partai. Jadi mas Gibran siap memenuhi seluruh ketentuan disiplin?" tanya Hasto.

"Siap Pak," jawab Gibran. 

Hasto lalu bertanya apakah Gibran sudah menerima bahan materi awal berupa buku elektronik (e-book), dan Gibran mengakuinya. Baginya, e-book itu bahkan lebih praktis dibanding buku berbentuk hard copy.

Lalu Hasto meminta Gibran memberikan contoh kedisiplinan dalam melaksanakan sekolah partai itu.

"Nanti Mas Gibran juga harus memberikan contoh, tidak boleh on off, tetapi kemudian orangnya enggak ada. Itu juga enggak boleh," kata Hasto. 

"Baik Pak," jawab Gibran.

Baca: Megawati Akan Buka Sekolah Partai, Simak Pesan Khususnya

"Yang penting Mas Gibran sudah siap ya. Sekolah kita ini tegas sekali ini. Kalau tidak disiplin harus push-up ini, siap gak mas?" tanya Hasto lagi.

"Siap Pak, Siap," jawab Gibran.

Ketua DPP PDI Perjuangan bidang kehormatan Komaruddin Watubun, yang juga Kepala Sekolah Partai, juga menegaskan aturan kedisiplinan tersebut. 

"Sekolah partai ini punya konsekuensi terberat jika aturan disiplin dilanggar. Maka itu DPP belum serahkan KWK. Kita mendisiplinkan diri selama sekolah partai ini. Ini membedakan sekolah di PDI Perjuangan dengan parpol lain. Selamat bergabung dan saya harap anda bisa menyesuaikan dengan tradisi PDI Perjuangan," kata Komaruddin dalam pernyataannya di hadapan para peserta.

Quote