Ikuti Kami

PDI Perjuangan Jabar Perkuat Kerja Ideologis & Kerakyatan

Jawa Barat bisa dibilang “zona bahaya” bagi PDI Perjuangan.

PDI Perjuangan Jabar Perkuat Kerja Ideologis & Kerakyatan
Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, Ono Surono, di sela Kongres V PDI Perjuangan di Hotel Grand Inna Bali Beach, Sanur, Bali, Kamis (8/8). (Foto: gesuri.id)

Denpasar, Gesuri.id - Jawa Barat (Jabar),  bisa dikatakan “zona bahaya” bagi PDI Perjuangan. Setidaknya, hal itu diperlihatkan oleh hasil Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019. 

Bahkan bagi capres yang didukung oleh PDI Perjuangan, Jokowi, Jawa Barat adalah tempat kekalahan dalam dua kali pemilu berturut-turut, yakni 2014 dan 2019. 

Lantas, bagaimana strategi struktur DPD PDI Perjuangan Jabar periode 2019-2024 dalam menghadapi tantangan tersebut ?

Berikut wawancara Gesuri dengan  Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Ono Surono di sela Kongres V PDI Perjuangan di Hotel Grand Inna Bali Beach, Sanur, Bali, Kamis (8/8). 

Bagaimana rencana kerja DPD Jabar kedepannya ?

Intinya struktur DPD saat ini terisi oleh orang-orang muda siap kerja. Saya sudah minta mereka susun program kerja dan dalam seratus hari kedepan sudah harus punya kegiatan. 

Apa saja yang akan dilakukan DPD Jabar?

Salah satu yang kami lakukan adalah konsolidasi organisasi. Satu bulan ini kita harus siap membentuk badan-badan partai seperti BSPN, Bappilu, Badiklat, dan Balitbang. 

Wakil-wakil Ketua Bidang kerakyatan sampai dengan Desember juga sudah diwajibkan untuk menyusun program-program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. 

Sebagai contoh, wakil ketua bidang perempuan dan anak, akan membuat kegiatan pada 22 Desember atau Hari Ibu. 

Kemudian kita juga mendukung kegiatan Citarum Harum, yakni penghijauan di sepanjang sungai Citarum. 

Terkait konsep Partai Pelopor, DPD Jabar sudah siap untuk bertransformasi jadi Partai pelopor?

Ya kami memang sudah bersiap dari awal. Karena kita menang di Pemilu 1999 dan 2014 di Jabar. Lalu tahun ini kita kalah. 

Karena itu kita melakukan evaluasi yang hasilnya dijadikan dasar  untuk partai kedepannya dalam semua pertarungan politik. 

Oleh sebab itu, PDI Perjuangan berupaya menjadi partai terdepan dengan memanfaatkan perannya di struktur, eksekutif, dan legislatif. Dan semua peran itu akan dilakukan partai untuk kejayaan Indonesia Raya, dengan tetap berpijak pada Pancasila dan Trisakti Bung Karno. 

Jawa Barat bisa dibilang “zona bahaya” bagi PDI Perjuangan.

Bagaimana strategi DPD menanggulangi hal ini? 

Kita sudah memetakan terkait dengan gerakan radikal dan isu SARA di Jabar. Kemarin kita memang lengah karena terlalu sibuk menangkis isu-isu SARA itu, tanpa bergerak langsung di akar rumput. 

Sehingga kita kini akan fokus pada dua kerja. 

Pertama, kerja ideologis. Kita akan memerangi isu SARA langsung di basis-basis gerakan radikal seperti Ciamis dan Sukabumi. Caranya dengan menggalang kekuatan PDI Perjuangan di daerah itu dengan melibatkan masyarakat melalui program deradikalisasi, yang didasari Pancasila dan empat pilar kebangsaan. 

Kemudian kerja kedua, adalah kerja elektoral. Yakni bagaimana kita fokus pada program-program kerakyatan yang bersinergi dengan program-program pemerintahan Jokowi-Ma’ruf, sehingga bisa dirasakan oleh masyarakat.

Quote