Ikuti Kami

Ansy Sinergi dengan Kementan, Petani TTS Dapat Alsintan

22 alsintan pascapanen tersebut: 10 Unit Mesin Rontok Padi, 10 Unit Pemipil Jagung, 1 Unit Harvester, 1 Unit Combine Harvester Mutiguna.

Ansy Sinergi dengan Kementan, Petani TTS Dapat Alsintan
Penyerahan bantuan 22 unit alat mesin pertanian (alsintan) kepada 20 kelompok tani di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) baru-baru ini. (Foto: Istimewa)

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IV DPR RI Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema) telah menerima kiriman foto-foto terkait penyerahan bantuan 22 unit alat mesin pertanian (alsintan) kepada 20 kelompok tani di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) baru-baru ini. 

Adapun rincian 22 alsintan pascapanen tersebut adalah 10 Unit Mesin Rontok Padi, 10 Unit Pemipil Jagung, 1 Unit Harvester, dan 1 Unit Combine Harvester Multiguna.

"Bantuan alsintan ini merupakan hasil kerja sama saya dengan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan)," ujar Ansy. 

Politisi PDI Perjuangan itu melanjutkan, serah terima bantuan alsintan dilakukan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan dan disaksikan anggota DPRD Komisi II Fraksi PDI Perjuangan Kabupaten TTS Gaudentius Ninu. 

Baca: Yuke Nilai Pemprov DKI Tak Serius Tangani Banjir

Penyerahan bantuan alsintan 10 Unit Mesin Rontok Padi dan 10 Unit Pemipil Jagung dihadiri langsung oleh perwakilan 20 kelompok tani penerima bantuan di Kabupaten TTS yang tersebar di sejumlah kecamatan.

Sedangkan 2 unit Combine Harvester diserahkan kepada Brigade Pertanian TTS. 

"Setiap saat para petani di TTS membutuhkan alat tersebut, dapat menghubungi Brigade Pertanian TTS untuk menuai, merontokkan, dan menampi hasil panen pagi, jagung, gandum, dan kedelai mereka," ujar Ansy.

Saat ini, lanjut Ansy, mekanisasi pertanian melalui alsintan tidak hanya digunakan pada lapangan/lahan pertanian (on farm), tetapi juga digunakan pada kegiatan pasca-panen pengolahan (off farm). 22 alsintan ini termasuk jenis pasca panen. 

"Diharapkan penggunaan alsintan pasca panen dapat menghemat waktu, menghemat biaya tenaga kerja, dan mempercepat pengolahan pasca panen," ujar Ansy. 

Anggota DPR dari Dapil NTT II itu menambahkan, penggunaan alsintan pasca panen juga dapat meningkatkan produksi dan nilai jual produk tanaman pangan. 

Artinya, sambung Ansy, penggunaan teknologi pertanian melalui alsintan meningkatkan kualitas produk tanaman pangan, seperti gabah atau beras, jagung, kedelai sesuai standar yang berlaku. Dengan begitu, petani dapat menjual hasil panen dengan harga lebih layak. 

"Perlu berulangkali saya tekankan, kelompok tani harus menjaga, merawat, dan menggunakan alsintan sebaik-baiknya.  Mesin yang tidak dirawat akan cepat rusak.Jika alsintan sudah memperlihatkan rusak ringan, tapi tidak dilakukan perbaikan, maka rusak ringan akan menjadi rusak berat," ujar Ansy. 

Ansy berharap berbagai bantuan ini dapat berkontribusi langsung bagi peningkatan produktivitas pangan di Kabupaten TTS. Sebab TTS pernah berjaya dengan Jeruk Keprok Soe dan Apel pada dekade 1980-1990-an hingga diekspor ke luar negeri.

Baca: Berikut Fakta-Fakta Kenapa Figur Kalatiku Cocok Pimpin Torut

Apalagi potensi Jeruk Keprok Soe telah dinyatakan sebagai varietas berkarakter impor oleh Kementerian Pertanian saat rapat Komisi IV DPR RI bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo beberapa waktu lalu.

"Selain itu, mayoritas kecamatan di TTS sangat potensial untuk pengembangan bawang putih. Bawang putih dari bibit lokal mempunyai bentuk yang lebih besar ketimbang bawang putih dari bibit luar daerah karena lebih cocok dengan iklim dan tanah di TTS," ungkap Ansy. 

Ansy  bahkan menunjukkan secara langsung bawang putih TTS dalam Rapat Kerja Komisi IV DPR RI dengan Menteri Pertanian,  Syahrul Yasin Limpo beberapa waktu lalu. 

"Mari kita bersatu, bergandengan tangan, dan bekerja keras untuk menghidupkan kembali kejayaan TTS di bidang produktivitas pangan," ujar Ansy.

Quote