Ikuti Kami

Banteng NTT Siap Bantu Pemerintah Atasi Stunting

Akhir dari rakor tersebut akan ditetapkan pembentukan karakter peduli sosial dengan sistem pendampingan desa oleh anggota DPRD.

Banteng NTT Siap Bantu Pemerintah Atasi Stunting
Wakil Ketua Bidang Pembangunan dan Kemanusian DPD PDI Perjuangan NTT, Gulielmus A. Demon Beribe.

Kupang, Gesuri.id - DPD PDI Perjuangan NTT mengagendakan untuk menggelar rapat koordinasi dengan seluruh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) untuk membahas sejumlah agenda dan membantu mengatasi masalah kemanusiaan yang masih terjadi di provinsi NTT.

Rakor kali ini melibatkan anggota DPR RI asal dapil I dan II NTT dengan tujuan menyamakan presepsi untuk bisa mengusulkan kepada pemerintah dan mitra terkait sehingga dapat menuntaskan masalah kemanusiaan.

Salah satu masalah kemanusiaan yang akan dibahas bersama adalah penanganan masalah stunting di NTT. DPD PDI Perjuangan NTT merancang untuk memberikan tanggung jawab kepada anggota DPRD.

Baca: Bupati Kediri Janji Prioritaskan Warga Sekitar

Wakil Ketua Bidang Pembangunan dan Kemanusian DPD PDI Perjuangan NTT, Gulielmus A. Demon Beribe menjelaskan, kebijakan dan program mulai dari tingkat pusat hingga ke daerah harus disinergikan.

Ditambahkan dalam kegiatan ini, akan membahas materi utama untuk membangun konsepsi kerja anggota yakni Ideologi dan program perjuangan partai dalam perumusan kebijakan publik di daerah.

"Apa gunanya kita bicara tentang pancasila, apa gunanya kita bicara soal gotong royong jika hal ini tidak dipegang oleh petugas partai di DPR," katanya di Kupang, Selasa (30/11).

"Sampai hari ini, fakta membuktikan bahwa banyak partai tidak mengontrol sehingga banyak petugas partai bekerja secara sporadis untuk kepentingan subjektif masing-masing orang dalam kelembagaan tersebut. Untuk itu PDI Perjuangan mau meretas ini agar pertanggungan jawaban kepada masyarakat bersifat kolektif partai bukan perorangan," tambahnya.

Ia menerangkan, ada juga pemaparan anggota DPR RI tentang APBN 2022 untuk mejawab pembangunan di NTT, dilanjutkan dengan penyebaran APBD I di Kabupaten/Kota di NTT.

"Ini bertujuan agar membantu petugas partai dalam memantau efektifitas program pemerintah daerah dan konsolidasi partai menghadapi pemilu 2024 mendatang," katanya.

Akhir dari rakor tersebut akan ditetapkan pembentukan karakter peduli sosial dengan sistem pendampingan desa oleh anggota DPRD. Anggota DPRD Kabupaten diberikan tanggungjawab mendampinggi masing-masing 1 desa, DPRD Provinsi 3 desa dan juga pendampingan dari anggota DPR RI.

Terhadap teknis pelaksanaan pendampingan, menurut Ketua Komisi I DPRD NTT itu, akan dibahas bersama agar pada saat rakor nanti karena ini merupakan strategi partai.

"Sudah ada skenario dan model kerjanya tapi dibahas dan disepakati bersama baru bisa disampaikan," tandasnya.

Baca: Kunker Ke Dapil, Cornelis Sosialisasikan Instruksi Mendagri

Gusti Brewon menambahkan partai secara berjenjang dan tegas, kic of untuk kepedulian dalam urusan stunting. Masalah pandemi covid-19 tidak menjadi alasan lalu mengabaikan masalah sosial.

"Kita tidak hanya berteori, tidak hanya bersikap pada pandangan fraksi namun kita langsung raning pada isu-isu sosial," katanya.

Masalah stunting juga sudah disurvei desa-desa terbanyak, menjadi fokus pendampingan.

"Konsen dan perintah partai saat ini sangat jelas dan kita akan melakukan tugas sebavai kader dalam menangani masalah sosial," tuturnya.

Quote