Nias Barat, Gesuri.id - Kini banyak isu yang sedang beredar di tengah-tengah masyarakat, bahwa beberapa tempat wisata yang sedang dirancang oleh Dinas Pariwisata atau Pemerintah Daerah, dinilai tidak layak menjadi destinasi wisatawan.
Penilaian tidak layaknya pariwisata tersebut karena fasilitas yang digunakan tidak memenuhi standar pariwisata. Salah satu contohnya adalah air terjun lawu-lawu, yang berlokasi di Sisobaoho, Mandrehe Barat, Kabupaten Nias Barat, Provinsi Sumatera Utara, yang dinilai warga sekitar sebagai "air terjun saluran pembuangan WC/Toilet".
Baca: Agustina Terkesima Keindahan Objek Wisata Benteng Rotterdam
Ketua DPD GMNI Sumatera Utara (Sumut) Paulus P. Gulo turut prihatin dengan masalah pariwisata yang tengah berjalan di daerah kelahirannya tersebut.
"Dalam hal ini saya sebagai putra asli dari Nias Barat merasa malu atas kinerja Kadis Pariwisata yang buruk, masa saluran WC di jadikan pariwisata kan aneh" kata Paulus, baru-baru ini.
Dia menilai bahwa Dinas Pariwisata tidak menerapkan uji kelayakan destinasi pembentukan pariwisata.
"Boro-boro kita mengembangkan daerah kita dengan pariwisatanya, ini bisa menjadi wabah penyakit bagi wisatawan. Seharusnya Dinas Pariwisata melaksanakan pengujian kelayakan terlebih dahulu. Ini agar kenyamanan dan keselamatan para pengunjung dapat terjamin" lanjutnya.
Baca: Dongkrak Wisatawan, Klaten Miliki Wahana Kereta Gantung
Hal ini bisa memunculkan penilaian buruk dari wisatawan asing terhadap pariwisata di Nias Barat. Paulus beranggapan bahwasanya ini merupakan ajang pencitraan yang hendak di lakukan oleh Dinas Pariwisata Nias Barat tanpa memperhatikan berbagai prosedur kelayakan pariwisata.
"Hentikan politik pencitraan ! Keselamatan pengunjung dan kenyamanan masyarakat lebih penting" tegasnya.