Trenggalek, Gesuri.id — Di bawah terik matahari siang, suara denting logam dan deru mesin beton terdengar bersahutan di tepi Sungai Banger, Desa Karangan, Kabupaten Trenggalek. Di sana, Ketua DPRD Trenggalek dari Fraksi PDI Perjuangan, Doding Rahmadi berdiri menyaksikan langsung denyut pembangunan yang menjadi nadi harapan masyarakatnya — Jembatan Banger.
Bagi sebagian orang, jembatan hanyalah rangka baja dan beton. Namun bagi warga Karangan dan Tugu, Banger adalah urat nadi kehidupan.
Di sinilah hasil bumi diangkut ke pasar, anak-anak menyeberang menuju sekolah, dan aktivitas ekonomi dua kecamatan saling bertaut. Tak heran, proyek perbaikan jembatan ini menjadi perhatian utama Doding, yang juga menjabat Sekretaris DPC PDI Perjuangan Trenggalek.
“Jembatan Banger ini penghubung vital antara Tulungagung dan Ponorogo lewat Trenggalek. Alhamdulillah, pengecoran betonnya sudah selesai. Sekarang tinggal menunggu kematangan beton, biasanya sekitar 30 hari. Insyaallah pertengahan November sudah bisa kita lewati,” tutur Doding saat meninjau lokasi, Jumat (17/10/2025).
Pengerjaan jembatan dimulai sejak Juli lalu. Selama pembangunan berlangsung, warga harus memutar lewat jalur Trenggalek kota. Meski perjalanan jadi lebih panjang, mereka tetap bersabar karena tahu hasilnya akan membawa manfaat jangka panjang.
Doding memastikan pengerjaan proyek ini berjalan sesuai rencana dan standar kualitas yang baik. “Progress-nya bagus, satu bulan lagi insyaallah bisa digunakan. Yang terpenting pengecorannya sudah tuntas, tinggal penyelesaian akhir seperti pengaman, itu sekitar satu minggu lagi,” jelasnya.
Ia menegaskan, DPRD terus mengawal pembangunan infrastruktur agar tidak hanya selesai tepat waktu, tetapi juga memberi manfaat maksimal bagi masyarakat.
“Pembangunan jembatan ini bukan hanya soal konektivitas fisik, tapi juga simbol semangat gotong royong dan pemerataan pembangunan hingga pelosok,” ujarnya.
Warga sekitar menyambut kabar rampungnya proyek ini dengan antusias. Mereka percaya, setelah jembatan kembali dibuka, aktivitas ekonomi akan pulih dan arus logistik antarwilayah makin lancar. “Kami sudah tidak sabar lewat sini lagi. Selama ini harus mutar jauh,” kata salah seorang warga sambil tersenyum.
Ketika senja mulai turun, langkah Doding meninggalkan lokasi disertai pandangan puas. Bukan karena proyeknya hampir rampung, tetapi karena di sana ia melihat bukti nyata — bahwa pembangunan adalah jembatan yang menyatukan harapan rakyat dan kerja nyata pemerintah daerah.