Jakarta, Gesuri.id - Sekretaris Komisi I DPRD Kota Bandar Lampung, Sri Ningsih Djamsari, SH, mengajak seluruh masyarakat untuk menanamkan nilai-nilai toleransi dan etika sosial dalam kehidupan bermasyarakat, terutama di tengah perkembangan zaman yang semakin dinamis.
Ajakan tersebut disampaikan Sri Ningsih saat menggelar sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan (PIP–WK) secara berkelanjutan di Desa Sukarame, Jumat (10/10/2025).
“Kita harus membiasakan diri bersikap toleran, menghargai perbedaan pendapat, serta menjaga tutur kata dan sikap. Nilai-nilai etika sosial ini sangat penting agar tidak mudah terjadi gesekan di tengah masyarakat,” ujarnya.
Menurut Srikandi PDI Perjuangan Kota Bandar Lampung ini, sikap saling menghargai dan kepekaan sosial merupakan fondasi penting dalam menjaga kerukunan dan persatuan di lingkungan sekitar.
Ia menegaskan bahwa kehidupan bermasyarakat tidak hanya diukur dari kemampuan ekonomi atau pendidikan, tetapi juga dari cara seseorang memperlakukan orang lain dengan rasa hormat dan empati.
Selain itu, Sri Ningsih juga mengingatkan pentingnya menjaga etika dalam bermedia sosial di era digital saat ini.
“Saat ini banyak orang lupa bahwa dunia maya juga merupakan bagian dari kehidupan sosial. Maka, etika dan sopan santun juga harus dijaga, baik di dunia nyata maupun dunia digital,” tambahnya.
Lebih lanjut, politisi PDI Perjuangan tersebut berharap melalui penanaman nilai-nilai toleransi dan etika sejak dini, generasi muda dapat tumbuh menjadi pribadi berkarakter, berempati tinggi, serta mampu menjadi perekat sosial di tengah keberagaman.
“Nah, melalui toleransi, kita belajar untuk saling menghargai, memahami situasi orang lain, dan tidak mudah menghakimi atau menyakiti orang lain. Dengan demikian, suasana kerukunan, kedamaian, dan ketenteraman dapat terus terjaga di tengah masyarakat,” tegasnya.
Dalam kegiatan sosialisasi PIP–WK tersebut, Sri Ningsih Djamsari menghadirkan dua narasumber, yakni H. Hambali Sanusi, mantan anggota DPRD Kota Bandar Lampung, dan Anwar A.S., SE, tokoh masyarakat Sukarame yang juga mantan Lurah Sukarame. Kegiatan ini mendapat apresiasi dari peserta karena dinilai relevan dengan tantangan sosial masyarakat di era digital dan multikultural saat ini.