Ikuti Kami

Yudha Turun Langsung Tinjau Rumah Warga Ambruk di Kandangmukti, Desak Pemkab Garut Pakai BTT

Peristiwa itu terjadi pada 18 November 2025 saat hujan deras mengguyur wilayah tersebut.

Yudha Turun Langsung Tinjau Rumah Warga Ambruk di Kandangmukti, Desak Pemkab Garut Pakai BTT
Anggota DPRD Garut Fraksi PDI Perjuangan, Yudha Puja Turnawan, turun langsung meninjau lokasi rumah milik pasangan Dadan dan Titin yang ambruk akibat tanah longsor di Kampung Kandang Kaler, RT 04 RW 03, Desa Kandangmukti, Kecamatan Leles, Sabtu (22/11/2025). 

Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPRD Garut Fraksi PDI Perjuangan, Yudha Puja Turnawan, turun langsung meninjau lokasi rumah milik pasangan Dadan dan Titin yang ambruk akibat tanah longsor di Kampung Kandang Kaler, RT 04 RW 03, Desa Kandangmukti, Kecamatan Leles, Sabtu (22/11/2025). 

Peristiwa itu terjadi pada 18 November 2025 saat hujan deras mengguyur wilayah tersebut hingga menyebabkan tembok penahan tanah di kawasan permukiman warga tergerus dan akhirnya runtuh.

“Hari Sabtu 22 November 2025 bersama pak Ramdan Zaelani Kades Kandangmukti, dan pak Andrie pendamping Linjamsos Kemensos RI yang ditempatkan di Kandangmukti, menengok pak Dadan dan keluarga,” kata Yudha.

Akibat runtuhnya TPT tersebut, dua kamar tidur dan kamar mandi rumah Dadan dan Titin hancur total. Warga sekitar yang mengetahui kejadian itu sempat membantu evakuasi barang berharga dari dalam rumah. Beruntung tidak ada korban jiwa, namun kerusakan yang dialami keluarga tersebut cukup berat dan warga kini hidup dalam kondisi memprihatinkan.

Sebagai bentuk keprihatinan dan solidaritas, Yudha Puja Turnawan memberikan bantuan berupa sembako dan santunan uang untuk meringankan beban keluarga yang terdampak musibah. Ia mengapresiasi semangat gotong-royong warga setempat yang tidak tinggal diam menghadapi bencana.

“Alhamdulillah warga sekitar kompak memperbaiki tembok penahan tanah, karena jika tidak segera diperbaiki, dikhawatirkan jika hujan kembali deras bagian rumah lainnya ikut ambruk,” ujarnya.

Yudha menilai bahwa langkah warga tersebut sangat membantu dalam mencegah kerusakan lebih besar. Namun, menurutnya, penanganan yang lebih komprehensif tetap diperlukan agar dampak longsor tidak kembali menimbulkan kerugian bahkan potensi korban jiwa.

Di sisi kebijakan, Yudha meminta Pemerintah Kabupaten Garut agar segera memanfaatkan Belanja Tidak Terduga (BTT) APBD Garut Tahun Anggaran 2025 untuk penanganan bencana hidrometeorologi, termasuk membantu warga yang rumahnya rusak berat. Ia menyatakan dasar permintaan ini juga selaras dengan arahan pemerintah pusat.

“BTT APBD Garut TA 2025 sampai hari ini masih tersisa 7 milyar rupiah. Harapan saya pemkab Garut bisa menggunakan BTT untuk memperbaiki sarana prasarana yang rusak akibat bencana hidrometeorologi, termasuk memberikan bantuan stimulan kepada warga yang rumahnya rusak berat,” jelasnya.

Diharapkan dengan intervensi anggaran tersebut, penanganan infrastruktur dan pemulihan pascabencana dapat berjalan lebih cepat sehingga warga terdampak bisa segera kembali hidup dengan kondisi yang lebih aman dan layak.

Quote