Pontianak, Gesuri.id — Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Barat dari Fraksi PDI Perjuangan Aloysius mengingatkan seluruh pemerintah kabupaten/kota di Kalbar agar memperkuat kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana yang meningkat dalam beberapa pekan terakhir.
Ia menyebutkan, cuaca ekstrem, banjir rob di Pontianak, dan naiknya debit air sungai di wilayah pedalaman sudah menjadi alarm secara nyata. Kondisi ini harus direspons cepat, bukan menunggu kejadian membesar seperti tragedi di Aceh dan Sumatera.
Aloysius menekankan, keselamatan masyarakat harus menjadi prioritas utama. Ia menyoroti kasus anak-anak yang menjadi korban banjir rob di Pontianak sebagai sinyal tanda bahaya yang tidak boleh dianggap biasa.
Ia juga meminta orang tua meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak di daerah rawan banjir. Menurutnya, cuaca ekstrem tidak lagi dapat diprediksi dan membutuhkan kewaspadaan tingkat tinggi dari semua pihak.
Berdasarkan informasi BMKG, cuaca ekstrem diperkirakan masih berlangsung hingga akhir Desember. Aloysius menilai pemerintah harus bersikap proaktif dengan menyiapkan antisipasi menyeluruh.
Ia mendesak koordinasi lintas sektor, mulai BPBD, perangkat daerah, relawan, hingga pemerintah desa. Respons cepat menjadi faktor kunci untuk meminimalkan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur.
Aloysius juga menyoroti kebiasaan pemerintah yang baru bergerak setelah bencana terjadi. Menurutnya, pola seperti itu sudah tidak relevan dengan situasi cuaca saat ini.
Selain itu, ia meminta pemda menyiapkan jalur evakuasi, posko darurat, dan logistik dasar. Ia menegaskan bahwa kesiapsiagaan bukan pilihan, tetapi kewajiban. “Bencana bisa datang kapan saja,” ujarnya.
Sebagai penutup, ia mengajak warga untuk tetap waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan individu serta keluarga, terutama mereka yang tinggal di bantaran sungai, dataran rendah, dan wilayah rawan longsor.

















































































