Ikuti Kami

Andreas Puji Kepiawaian Berpolitik Sabam Sirait

Andreas melihat sosok Sabam mirip dengan petuah dari sosiolog terkemuka Max Weber.

Andreas Puji Kepiawaian Berpolitik Sabam Sirait
Anggota DPR RI Andreas Hugo Pareira.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPR RI Andreas Hugo Pareira puji tokoh nasional yang dikenal berani melawan rezim Orde Baru (Orba), Sabam Sirait menjadikan politik sebagai panggilan hidupnya.

"Beberapa pengalaman bertemu dengan Bapak Sabam ini luar biasa, saya melihat Bapak Sabam orang yang memahami benar dirinya, hidupnya dengan politik sebagai panggilan hidup dia," kata Andreas saat membedah sosok Sabam Sirait dalam diskusi bertajuk "Sabam Sirait: Kebebasan Pers dan Relevansinya Kini", di Media Center DPR, Jakarta, Kamis (24/3).

Andreas melihat sosok Sabam mirip dengan petuah dari sosiolog terkemuka Max Weber.

Baca: Adian Tegaskan Sabam Sirait Teman Semua Orang & Generasi

"Nasihat Max Weber ini sangat populer sangat terkenal dan banyak dipakai atau jadi pegangan mahasiswa politik di Eropa, politik sebagai panggilan, politik sebagai profesi. Kuliahnya ini, Max Weber menjelaskan tentang orang yang memahami politik sebagai panggilan hidupnya, politik sebagai pekerjaan utama dia dan politik sebagai pekerjaan sampingan, ini yang membedakan politisi itu," katanya dalam siaran persnya.
 
Yang membedakannya, ujar Andreas, adalah perilakunya. Sementara politik yang politisi memahami politik sebagai profesinya dia berjalan dengan substansi dan etika dan keyakinannya, itu muncul di dalam sikapnya.

"Sehingga kalau kita melihat Pak Sabam, kalau kita memperhatikan perjalanan Bapak Sabam, itu dia lakukan selama perjalanan hidupnya dengan keyakinan itu," ujarnya lagi.

Ia lalu menceritakan pengalaman PAW DPR RI bersama Sabam di tahun 2005 ia mengenang nasihat Sabam "Jangan belajar jadi pemimpin, tetapi belajarlah menjadi pengikut". Menurut Andreas nasihat ini sangat bermakna.

Baca: Rapidin Dukung Sabam Sirait Diberi Gelar Pahlawan

Seluruh rekam jejak kehidupan Sabam terekam dalam buku ‘Sabam Sirait: Berpolitik Bersama 7 Presiden’.

Jurnalis senior Kompas Joseph Osdar melihat sosok Sabam Sirait adalah pribadi yang berani, bertaruh dengan risiko. Hal ini bisa dilihat dari gaya Sabam menyampaikan interupsi dalam Sidang Umum MPR Tahun 1993.

"Jadi saya katakan bukan hanya Bung Sabam berani, tetapi dikatakan wah PDI berani sekali. Pada saat itu demokrasi yang Bung Sabam kumandangkan bukan yang dia katakan, tetapi actionnya itu dan itu cukup berisiko bagi saya, apalagi pada saat itu saya di istana," katanya lagi.

Quote