Ikuti Kami

Aria Bima: Penundaan Pembangunan IKN Kesempatan Bertanya Ulang Tujuan dan Substansi

Momen ini harus dimaknai sebagai kesempatan untuk bertanya ulang tentang tujuan dan substansi dari IKN.

Aria Bima: Penundaan Pembangunan IKN Kesempatan Bertanya Ulang Tujuan dan Substansi
Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Aria Bima.

Jakarta, Gesuri.id - Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Aria Bima, menanggapi munculnya wacana penundaan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan refleksi mendalam terkait makna sejati dari pembangunan ibu kota negara.

Ia menilai momen ini harus dimaknai sebagai kesempatan untuk bertanya ulang tentang tujuan dan substansi dari IKN.

"Hari ini muncul di wacana publik tentang penundaan pembangunan Ibu Kota Nusantara. IKN mengundang kita semua untuk berhenti sejenak dan bertanya lebih dalam. Mengapa kita membangun? Untuk siapa sebenarnya mimpi ini diperjuangkan?" kata Aria, dikutip pada Selasa (29/7/2025).

Ia menekankan bahwa ibu kota bukan hanya soal infrastruktur fisik, tetapi simbol dari peradaban dan cita-cita kebangsaan.

"Ibu Kota dalam sejarah peradaban bukan sekedar hamparan gedung-gedung tinggi dan jalanan lebar yang kita lihat di Jakarta misalnya di Jalan Tamrin atau Jalan Sutirman. Ibu Kota adalah lambang harapan dan cerminan suatu peradaban negara. Seperti halnya dulu Bung Karno, Ali Sadikin telah memimpikan tentang yang namanya Ibu Kota Jakarta," ucapnya.

Lebih jauh, Aria Bima menegaskan bahwa keputusan untuk memindahkan ibu kota dari Pulau Jawa ke Kalimantan Timur bukan sekadar keputusan administratif, melainkan langkah untuk membangun keadilan dan pemerataan.

"Ibu Kota adalah rumah bagi mimpi-mimpi besar sebuah bangsa. Ketika kita memutuskan memindah Ibu Kota dari Jawa ke Kalimantan Timur, itu bukan hanya soal memindahkan pusat administratif, tapi upaya memulihkan keseimbangan, menebar keadilan, dan merajut kembali tenun Indonesia agar tak terbelah antara pusat dan daerah, antara Jawa dan luar Jawa," ujarnya.

Namun demikian, ia juga mengingatkan bahwa segala cita-cita besar akan selalu dihadapkan pada tantangan.

"Namun sejarah juga mengajarkan bahwa setiap cita-cita besar harus diuji oleh waktu, oleh keadaan, dan oleh kesanggupan kita menata prioritas," ungkapnya.

Pernyataan Aria Bima tersebut menjadi bagian dari diskursus nasional mengenai arah pembangunan IKN di tengah dinamika politik, ekonomi, dan sosial yang tengah berlangsung.

Quote