Jakarta, Gesuri.id - Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKAN) DPR RI melakukan audit lapangan dalam tata Kelola lahan oleh PTPN 1 Regional 2 di Gunung Mas Cisarua Bogor, Sabtu (4/5).
Kegiatan Audit lapangan itupun di kemas dengan aksi penanaman pohon di salah satu areal lahan gundul di kawasan tersebut.
Ketua BAKAN DPR RI, Andreas Eddy Susetyo mengatakan ada persoalan lingkungan yang harus di selsaikan sebagai dampak pengelolaan lahan di hulu.
Baca: Ganjar Tegaskan Banyak Kader Banteng Inginkan Megawati
"Melakukan kunjungan kerja , melakukan pengawasa. Terhadap konsesi konsesi lahan yang di miliki PTPN 1, ini menindaklanjuti rapat yang pernah kami lakukan di DPR, yang akhirnya kita evaluasi tata kelola perkebunan, ini perjalanannya sangat panjang dan harapannya ke deoan dapat memberikan kontribusi pada pendapatan negara termasuk juga Perhutani,"ujar Andreas Essy Susetyo.
Akibat perubahan fungsi lahan di kawasan hulu sungai Cikeas dan Ciliwung membuat wilayah hilir itu banjir seperti Jakarta dan Bekasi.
Lebih lanjut dalam evaluasi nya itupun Eddy Susetyo menilai jika hasil dari pemulihan lingkungan juga meningkatkan sumber air bersih. Ketersediaan air bersih juga menjadi parameter keberhasilan program tersebut.
Dari hasil audit lapangan itupun nantinya. akan di lakukan pemetaan ulang atas lahan lahan yang telah terbangun dan menjadi areal di luar peruntukannya.
Regional Head PTPN 1Regional 2 Desmanto, menegaskan lahan yang sudah terbangun Vila dan tidak memenuhi aspek legalitas akan di tertibkan di bongkar Bersama dengan pemerintah daerah.
Baca: Ganjar Ingatkan Presiden Prabowo Untuk Berhati-hati
"Kita akan mengembalikan areal lahan di seluruh wilayah PT0N 1 Jawa Barat, melakukan penanaman di bekas lahan terlantar, dan untuk areal yang terbangun villa nanti bersama pemerintah daerah akan di tertibkan," tambah Desmanto.
Aksi di tutup dengan penanaman tanaman keras di bekas areal perkebunan teh di Gunung Mas Cisarua Puncak Bogor.
Targetnya ada 1 juta pohon yang di lakukan selama 3 tahun ke depan di seluruh areal lahan PTPN di Jawa Barat.
