Yogyakarta, Gesuri.id - Bupati Kepulauan Mentawai, Yudas Sabaggalet memberi kuliah umum di Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD” (STPMD "APMD"), Yogyakarta, Rabu (6/3). Kuliah Umum itu bertemakan "Pengalaman Membangun Desa Pinggiran Rawan Bencana di Kepulauan Mentawai".
Dalam Kuliah Umum itu, Yudas menjelaskan kesuksesan pembangunan daerah pinggiran semacam Kepulauan Mentawai tak semata-mata ditentukan oleh besarnya anggaran. Yudas menegaskan, jika tak ada keberpihakan, maka anggaran yang besar tak ada artinya.
Keberpihakan yang dimaksud disini adalah keberpihakan pada kepentingan rakyat. Sebab, lanjut Yudas, situasi obyektif Kepulauan Mentawai membutuhkan keberpihakan itu.
"Indikator pembangunan di Kepulauan Mentawai misalnya IPM, gini rasio, harapan hidup dan tingkat inflasi, posisinya di bawah rata-rata Provinsi Sumatera Barat. Namun demikian, pendapatan perkapita Kepulauan Mentawai lebih tinggi dari Sumatera Barat. Anehnya lagi, kemiskinan di Mentawai sangat tinggi, tapi tingkat pengangguran rendah," kata Yudas.
Yudas menjelaskan, hal itu dikarenakan meskipun penduduk bekerja, namun tak menghasilkan atau produktivitas rendah. Terkait pendapatan perkapita tinggi, Yudas mengungkapkan hal itu dikarenakan di Mentawai ada dua perusahaan besar di bidang kayu milik orang Jakarta.
"Penghasilan tinggi dibagi jumlah penduduk yang cuma 90.000 juwa, jelas saja menjadikan pendapatan perkapita tinggi," kata Yudas.
Hal itu menunjukkan peningkatan taraf hidup rakyat di Kepulauan Mentawai memang perlu diperjuangkan. Oleh sebab itu, keberpihakan sangat dibutuhkan.
Yudas menjelaskan, ke depannya banyak hal yang akan dilakukan untuk meningkatkan taraf hidup rakyat, seperti meningkatkan sumber daya manusia, mengolah potensi wisata kelas dunia yang belum dikembangkan, serta mengoptimalkan sumber daya alam untuk masyarakat. Selain itu, inovasi dan terobosan dalam membangun daerah pinggiran seperti Kepulauan Mentawai juga penting.
"Sampai sekarang upaya pembangunan di Mentawai mulai menunjukkan hasil. Sejak 73 tahun merdeka kini baru ada TNI/Polri ssal Mentawai, baru ada jalan aspal, baru ada satu doktor asal Mentawai yang kini mengajar di STPMD "APMD" Yogyakarta," ungkap Politisi PDI Perjuangan itu.
Seusai kuliah umum, nota kesepahaman antara STPMD "APMD" dan Kabupaten Mentawai pun ditandatangani. Kerjasama yang ditandatangani antara lain terkait peningkatan kapasitas perangkat desa, penelitian dan kajian terhadap 43 desa, KKN, dan pengiriman aparatur pemerintahan untuk kuliah di APMD.