Ikuti Kami

BRIN, Hasto: Bung Karno Pernah Kirim Ahli ke Luar Negeri

"Pelembagaan BRIN perlu dipandang secara fundamental untuk kepentingan kemajuan bangsa melalui riset dan inovasi". 

BRIN, Hasto: Bung Karno Pernah Kirim Ahli ke Luar Negeri
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (kiri) di sela-sela Gowes Bareng PDI Perjuangan bersama wartawan, di Jakarta Pusat, Sabtu (10/4). (Foto: Istimewa)

Jakarta, Gesuri.id - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengingatkan di era Presiden Soekarno, Indonesia memiliki banyak ahli yang dikirim untuk belajar ke luar negeri. 

Namun, lanjutnya, sayangnya mereka tidak boleh kembali ke Tanah Air sebagai dampak dari persoalan politik kala itu.

Baca: Kemendikbud & Kemenristek Dilebur, Hasto: Menguatkan BRIN

"Dulu zaman Bung Karno kita sudah mengirim tenaga-tenaga ahli ke luar negeri, tapi kan enggak boleh kembali hanya karena persoalan politik," kata Hasto di sela-sela Gowes Bareng PDI Perjuangan bersama wartawan, Sabtu (10/4).

Itu dikatakannya terkait penggabungan kementerian pendidikan dan kemenristek menjadi sebuah kementerian baru yaitu kementerian investasi.

Padahal, Hasto melanjutkan, mereka adalah orang-orang yang jago di bidang nuklir, ilmu logam, industri kimia, dan lainnya. 

Kini, ujarnya, pemerintah menggelorakan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam semangat yang sama seperti ketika Republik Indonesia diproklamirkan.

Ia juga mengatakan sungguh pentingnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. 

Hasto mencontohkan Jepang, Turki, dan Korea Selatan yang maju melalui jalan modernisasi dan penguasaan ilmu pengetahuan.

Baca: Jokowi Bertemu Megawati Soal Reshuffle? Ini Penjelasan Hasto

"Presiden sebagai kepala negara, kepala pemerintahan, menentukan direction ke depan. Direction ini harus ditopang dengan suatu hal yang ditandai dengan modernisasi penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi," katanya terkait BRIN yang menjadi lembaga sendiri. 

Hasto menambahkan pelembagaan BRIN perlu dipandang secara fundamental untuk kepentingan kemajuan bangsa melalui riset dan inovasi. 

"Jadi kita jangan pertentangkan dalam politik praktis," ujarnya. Dilansir juga dari tempo.

Quote