Ikuti Kami

Darmadi Durianto Soroti Utang KAI Capai Rp 23 Triliun Dalam Dua Tahun Terakhir

Darmadi menyoroti dalam dua tahun terakhir utang KAI hampir mencapai Rp 23 triliun.

Darmadi Durianto Soroti Utang KAI Capai Rp 23 Triliun Dalam Dua Tahun Terakhir
Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Darmadi Durianto.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Darmadi Durianto dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR RI dengan Dirut PT Kereta Api Indonesia (KAI) membahas soal utang Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Jakarta-Bandung (Woosh).

Darmadi menyoroti dalam dua tahun terakhir utang KAI hampir mencapai Rp 23 triliun.

“Saya memang menyoroti masalah utang. Saya mencatat dalam 2 tahun utang kereta api itu sudah naik hampir 23 triliun. Bicara Soal Beban. Ini mau utang berapa banyak lagi?,” ungkapnya dikutip Threads Sabtu (18/10/2025).

Beban utang KAI semakin besar terutama dari proyek ambisius Woosh yang nilainya terus meningkat.

“Tapi, saya memang melihat bahwa ada utang yang begitu besar yang harus ditanggung oleh kereta api dalam proyek KCIC,” sambungnya.

Darmadi memaparkan tahun ini saja beban keuangan dan kerugian karena proyek ini sudah hampir melebihi Rp 4 triliun.

Dalam enam bulan terakhir saja, angkanya menyentuh 1,2 triliun berdasarkan laporan keuangan yang diterimanya.

“Itu kalau dihitung, 2025 bisa beban keuangan dan kerugian bisa mencapai 4 triliun lebih. Sekarang saja beban keuangan sudah Rp 1,2 triliun 6 bulan saya hanya baca dari laporan keuangan,” terangnya.

Dia berhitung-hitung angka ini semakin naik dan naik setiap periode pertahunnya. Berkaca dari tahu. 2024, yang utangnya sudah 3,1 triliun dan diperkirakan naik lagi tahun ini.

“Dari beban KCIC Rp 950 miliar kalau dikali dua itu sudah Rp 4 triliun. 2024 itu, 3,1 triliun,” imbuhnya.

Blak-blakan Darmadi menyampaikan skenario terburuk tahun 2026 mendatang kerugian bisa jadi akan semakin membengkak hingga Rp 6 triliun.

“Tapi kalau dipakai analisis pak ini 2026 bisa sampai Rp 6 triliun pak,” perkiraannya.

Dia mewanti-wanti PT KAI jika angka demikian terus melonjak naik, maka akan berpengaruh pada sektor lainnya yang mungkin saja tidak akan menghasilkan laba.

“Kalau itu bergeser naik terus pak apa yang terjadi total utang bapak akan naik terus. Bahkan laba bapak dari usaha-usaha lain itu akan tenggelam oleh bunga,” pungkasnya.

Quote