Jakarta, Gesuri.id - Di tengah hiruk pikuk Jakarta Timur, tersembunyi sebuah kisah inspiratif tentang seorang pelaku UMKM yang berhasil mengubah nasibnya berkat kekuatan media sosial. Adalah Ibu Dorin Sihombing, seorang ibu rumah tangga yang memulai bisnis produk kecantikan di rumahnya sendiri. Siapa sangka, berkat ketekunan dan pemanfaatan Facebook, kini ia berhasil meraup omzet puluhn juta rupiah per bulan.
Awalnya, Ibu Dorin yang tinggal di Ujung Menteng Cakung, ini hanya menawarkan bisnisnya itu ke lingkungan sekitar rumahnya sendiri. Dia juga kadang menawarkannya bisnisnya tersebut kepada teman-teman anaknya langsung yang masih berusia belasan. Namun hasilnya tidak terlalu menggembirakan. "Sedapatnya aja pak. Omset tidak stabil saat itu yang penting laku saja dulu," kenang Ibu Dorin.
Terkadang Ibu Dorin juga tidak segan meminta anak perempuannya untuk membantu membuka lapak di shoppee dengan harapan bisa lebih banyak mendapatkan pembeli dari sana. Tapi ya hasilnya masih segitu-segitu saja. Padahal disatu sisi juga kebutuhan hidup semakin bertambah.
Baca: Yuke Janji Cari Solusi Saling Menguntungkan Terkait Raperda KTR
Praktis selama menjalani kurang lebih delapan bulan, bisnis kecantikan Ibu Dorin ini tidak kunjung berkembang. Hingga suatu Ketika di bulan Mei 2025, Ibu Dorin mendapatkan undangan dari Bapak Putra Nababan untuk mengikuti Bimtek Sosialisasi Pariwisata yang pada Waktu itu temanya adalah optimasi peran media sosial dalam rangka peningkatan usaha sektor pariwisata di Gedung Veteran Duren Sawit Jakarta Timur.
Berbekal harapan dan impian untuk maju, Ibu Dorin dengan diantar anak sulungnya Marwan, seorang mahasiswa ASMI Jakarta Timur, hadir sebagai peserta Bimtek. Saat ikut Bimtek itulah Ibu Dorin tiba-tiba mendapatkan pencerahan bahwa agar usahanya maju maka harus punya strategi berpromosi di media sosial.
"Waktu itu saya diajarkan langsung oleh coach di Bimtek bahwa untuk membuat postingan di media sosial harus memperhatikan pembuatan caption dan foto yang semenarik mungkin. Sehingga dengan foto dan caption yang menarik akan mengundang penasaran orang-orang untuk membeli produk kita," katanya.
Dari situlah Ibu Dorin semakin bersemangat memperhatikan mengikuti sampai akhir materi Bimtek. Mencatat poin-poin yang harus dilakukan agar promosi di media sosial bisa semakin optimal. Akhirnya sepulang dari Bimtek, Ibu Dorin lantas mulai menerapkan ilmu yang didapat saat Bimtek di akun facebooknya sendiri. Dia rajin mengunggah foto-foto produk kecantikan dengan caption yang menarik.
"Awalnya memang sepi, tapi saya tidak menyerah. Setiap hari saya posting, saya promosikan, saya juga aktif berinteraksi dengan pelanggan di Facebook," ujar Ibu Dorin dengan semangat.
Usaha Ibu Dorin tidak sia-sia. Lambat laun, postingan-postingannya mulai menarik perhatian warganet. Banyak yang penasaran dengan bisnis kecantikannya dan memesan secara online. "Berkat Facebook, bisnis kecantikan saya semakin dikenal. Pelanggan datang dari berbagai daerah, bahkan ada yang dari luar kota. Alhamdulillah usaha bisnis kecantikan saya mengalami kenaikan omset dari modal awal Rp 525 ribu menjadi Rp 84 juta," tambahnya.
Dorin menambahkan salah satu kunci suksesnya dalam promosi di facebook adalah pada pembuatan konten promosi mulai dari pengaturan foto, caption hingga hastag. "Semua itu harus dibuat semenarik mungkin tidak bisa sembarangan," katanya.
Baca: Sofyan Tan Tekankan Pentingnya Penguasaan Statistik
Kisah sukses Ibu Dorin ini menjadi inspirasi bagi banyak pelaku UMKM lainnya. Ia membuktikan bahwa dengan ketekunan, kreativitas, dan pemanfaatan media sosial yang tepat, siapa pun bisa meraih kesuksesan. "Jangan menyerah terus berusaha. Manfaatkan media sosial agar bisnis semakin berkembang," pesan Ibu Dorin kepada para pelaku UMKM lainnya.
Sementara warga dari Pasar Rebo, Ibu Rima Suryani juga mengaku tercerahkan dengan bimtek pariwisata. Dia pun semakin terbuka pandangannya bahwa agar usahanya maju maka harus mulai membuat Nomor Ijin Berusaha (NIB). Dengan memiliki NIB akan membuka pintu kesempatan lain agar usaha yang dirintis bisa semakin maju dan berkembang.
Lain lagi dengan pengalaman Ibu Kurniasih yang sehari hari berjualan Mie Ayam dan Es Teh Manis. Dia melayani konsumen rusun karena tinggal di Rusun Penggilingan Tower E Lt. 13 Cakung. Dalam melayani konsumennya, Ibu Kurniasih tidak bisa mematok harga mahal. Harga mie ayamnya dijual Rp 10.000 per porsi. "Kalau dijual di atas harga itu kurang laku,"katanya