Ikuti Kami

Dyah Kartika: Kewaspadaan Dini Dimulai dari Kepekaan Hati dan Kemauan Untuk Mendengar Suara Masyarakat

Upaya menjaga ketenteraman dan mencegah potensi konflik sosial tidak cukup hanya mengandalkan sistem atau laporan administrasi.

Dyah Kartika: Kewaspadaan Dini Dimulai dari Kepekaan Hati dan Kemauan Untuk Mendengar Suara Masyarakat
Bupati Dyah Kartika Permanasari saat menghadiri Sosialisasi Kewaspadaan Dini di Desa Tambahsari, Kecamatan Limbangan, Selasa (7/10/2025).

Jakarta, Gesuri.id - Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari, menegaskan upaya menjaga ketenteraman dan mencegah potensi konflik sosial tidak cukup hanya mengandalkan sistem atau laporan administrasi.

Menurutnya, kewaspadaan dini harus dimulai dari kepekaan hati dan kemauan untuk mendengar langsung suara masyarakat.

Hal itu disampaikan Bupati Dyah Kartika Permanasari saat menghadiri Sosialisasi Kewaspadaan Dini di Desa Tambahsari, Kecamatan Limbangan, Selasa (7/10/2025).

Kegiatan tersebut menjadi bagian dari langkah konkret Pemerintah Kabupaten Kendal untuk memperkuat stabilitas sosial serta membangun komunikasi dua arah antara pemerintah dan masyarakat.

“Kewaspadaan dini bukan hanya tentang sistem atau laporan tertulis. Tetapi dimulai dari hati, dari kemampuan kita untuk mendengar, memahami, dan merasakan apa yang dirasakan warga di sekitar kita,” ujar Bupati Dyah Kartika.

Ia menambahkan, seluruh elemen masyarakat perlu menjaga suasana harmonis dengan memperkuat silaturahmi dan menghormati setiap perbedaan.

“Ketika ada yang gelisah, hendaknya kita temui, dan saat ada yang berbeda pendapat, kita rangkul. Jika kita terbiasa banyak mendengar sebelum menilai dan memutuskan kebijakan, insyaallah perpecahan bisa kita cegah sejak dini,” ucapnya.

Bupati yang akrab disapa Mbak Tika itu juga mengajak tokoh agama, tokoh masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan untuk berperan aktif menjaga kondusivitas daerah.

Menurutnya, perbedaan bukan sumber perpecahan, tetapi kekuatan untuk membangun Kendal yang damai dan solid.

“Menjaga kondusifitas daerah bukan hanya tugas aparat atau pemerintah, tetapi tanggung jawab kita semua sebagai satu keluarga besar Kendal. Mari kita jaga rumah besar ini bersama-sama dengan hati yang tenang dan aksi yang tulus,” pesannya.

Dalam kesempatan tersebut, Mbak Tika menegaskan bahwa Pemkab Kendal terus memperkuat sistem deteksi dini terhadap potensi konflik dan mendorong penyelesaian sengketa secara damai.

Selain itu, ia juga menekankan pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga ketenteraman dan ketertiban umum.

Pada sesi dialog bersama warga, sejumlah masyarakat Desa Tambahsari menyampaikan keluhan terkait kesulitan mendapatkan akses air bersih.

Salah satu warga, Fajar, mengungkapkan bahwa kerusakan fasilitas Pamsimas akibat banjir membuat warga harus mengangsu air setiap hari untuk kebutuhan rumah tangga.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Dyah Kartika Permanasari langsung merespons dan berjanji akan menindaklanjuti bersama dinas terkait.

“Terkait dengan keluhan warga di Desa Tambahsari, akan kami catat dan tindak lanjuti ke depan. Pemerintah Daerah akan berupaya mencari solusi bersama agar kebutuhan dasar masyarakat bisa terpenuhi dengan baik,” ujarnya.

Bupati Dyah Kartika juga menegaskan, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya membangun Kabupaten Kendal yang harmonis, inklusif, dan berpihak pada kepentingan rakyat.

“Pemerintah Kabupaten Kendal akan terus membuka ruang dialog dan mendengarkan aspirasi masyarakat dalam proses penyusunan kebijakan,” tegasnya.

Menurutnya, kegiatan semacam ini menjadi bukti nyata komitmen Pemkab Kendal untuk terus hadir dan mendengarkan masyarakat, sekaligus memastikan setiap kebijakan lahir dari kebutuhan nyata warga Kendal.

Quote