Ikuti Kami

Eko Minta Pemda DIY Lebih Perketat Pengawasan Prokes

Eko prihatin dengan aktivitas masyarakat yang tidak menjalankan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.

Eko Minta Pemda DIY Lebih Perketat Pengawasan Prokes
Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto.

Yogyakarta, Gesuri.id - Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto prihatin dengan aktivitas masyarakat yang tidak menjalankan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.

Kondisi itu langsung berdampak pada kenaikan positif di DIY.

"Apakah keberadaan petugas memadai? Kontrol di aplikasi PeduliLindungi agar dipastikan sudah hijau kala berada di pusat keramaian. Warga yang belum vaksin harus vaksin terlebih dahulu. Penting cek suhu, di pintu masuk wisata, restoran dan fasilitas publik yang ada. Lonjakan keramaian terjadi di DIY," kata Eko.

Baca: Banteng Subang Gandeng Kepolisian Gelar Vaksinasi Massal

Guna mempercepat langkah memutus mata rantai penyebaran penyakit Covid-19 ada sejumlah langkah penting.

Pertama perkuat posko penanggulangan Covid-19 di tingkat RT untuk sarana dan prasarana kesehatan. Minggu ini undang para pihak guna bicarakan dukungan Pemda DIY untuk jalankan penanganan berbasis RT/RW dan unsur kabupaten/kota.

Kedua, penegakan hukum diperkuat, bagi pengelola pusat keramaian yang melanggar sepeti mall, restoran, hotel harus diberikan peringatan karena kelalaian berdampak langsung.

"Ketiga, percepatan vaksinasi, masih ada yang baru masuk vaksin pertama ini kita temukan saat PDI Perjuangan gelar vaksinasi di Legawong, Pandeyan Umbulharjo. Percepatan vaksin 1,2 dan booster termasuk untuk anak-anak usia 6 tahun ke atas, peningkatan sarana prasarana di sekolah harus siapkan tempat cuci tangan, cek suhu, dan disiplin prokes jadi satu cara memutus mata rantai penyebaran penyakit," kata Eko.

Keempat, Kerjasama TNI/Polri dan BIN lakukan percepatan vaksinasi dan ajak masyarakat disiplin protokol kesehatan.

Kelima, perlu mengajak Pemda dan instansi pelayanan publik, meningkatkan sistem pelayanan kesehatan. Kalau lihat yang dirawat 49,7 persen di keterisian RS, angkanya sangat tinggi, ada 1072 dengan total bed 2157.

"Angka hampir 50 persen ini serius, ini membuat khawatir terjadi kesulitan akses pelayanan kesehatan seperti di tahun 2021," kata Eko.

Perlindungan bagi tenaga kesehatan, dokter dan paramedks, bidan, tenaga kesehatan, dan APD yang baik bagi nakes.

Baca: Meriah, Ini Pemenang Turnamen Voli BMI Cup 2022

Perlu pastikan alokasi untuk seluruh desa dan kelurahan sudah dapat bantuan. Khusus, bantu RS pasokan oksigen, dukungan SDM, nakes dan relawan penting. Ada tim kubur cepat, misalnya harus dipastikan mendapatkan asuransi bagi nakes, tenaga relawan sebab pekerjaan mereka beresiko.

Guna jalankan berbagai program yang di rekomendasikan butuh alokasi anggaran APBD 2022 DIY, belanja tidak terduga Rp 94,7 M selain bantu bencana lain seperti Merapi yang siaga, angin lesus, banjir dan lain lain.

"Harapan kita, bisa gunakan untuk tangani COVID-19. BTT bisa dialokasikan untuk bantu masyarakat termasuk RS berkait ketersediaan oksigen, jaminan perlindungan bagi nakes dan relawan. Selain DIY yang alokasikan Rp 94,7 M, di APBD kabupaten Gunungkidul terdapat BTT Rp 48,3 M, Kulonprogo ada Rp 21,3 M, di Yogyakarta Rp 56,3 M, di Bantul Rp 35,7 dan Sleman Rp 52,5 M. Kalau baca anggaran di APBD cukup bantu penanganan Covid, beberapa program masyarakat dengan gotong royong, bisa disalurkan bantuan seperti tahun lalu Rp 26,10M termasuk dukungan sarana prasarana kesehatan," kata Eko.

Quote