Ikuti Kami

Eko: Selamat Idul Fitri, Ayo Terus Perjuangkan Kebenaran, Meskipun Berat

Eko menyatakan setelah berpuasa, taati aturan, disiplin menahan diri patuh dan memperbanyak ibadah selama bulan suci.

Eko: Selamat Idul Fitri, Ayo Terus Perjuangkan Kebenaran, Meskipun Berat
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta, Eko Suwanto.

Jakarta, Gesuri.id - Hari kemenangan telah tiba di Idul Fitri 1445 H, seluruh umat muslim merayakan hari kemenangan setelah selama satu bulan penuh berpuasa, menahan diri dari hawa nafsu dan menjalankan ibadah selama bulan Ramadhan.

"Selamat Idul Fitri dan selamat merayakan hari kemenangan, kembali ke kesucian diri setelah sebulan berpuasan Ramadan satu bulan penuh. Semoga kebahagiaan menyertai kita semua," kata Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta, Eko Suwanto, Kamis (11/4). 

Baca: Inilah Profil dan Biodata Ganjar Pranowo

Momentum hari raya Idul Fitri sebagai simbol kemenangan umat muslim setelah satu bulan menahan diri, berpuasa dengan taati segala aturan seperti tidak makan dan minum adalah laku setiap muslim.

Eko menyatakan setelah berpuasa, taati aturan, disiplin menahan diri patuh dan memperbanyak ibadah selama bulan suci, umat Islam merayakan Idul Fitri dengan penuh suka cita. 

"Sebagai manusia biasa dengan laku dan perbuatannya, kini saatnya saling memohon maaf dan sadar atas segala salah dan khilaf, ini momentum yang tepat sebagai bangsa saling bertemu, menyadari kesalahan dan memohon maaf," kata Eko.

Baca: Mengulik Gaya Kepemimpinan Transformasional Ganjar Pranowo

Momentum Idul Fitri 1445 H yang berlangsung paska Pemilihan Umum 2024 setelah Pilpres dan Pileg yang diwarnai dengan adanya pelanggaran etika demi nafsu berkuasa disebutkan penting juga direfleksikan. 

Hari raya Idul Fitri tahun ini spesial momentum nya apalagi paska proses demokrasi pelaksanaan Pilpres yang diwarnai pelanggaran etik demi merebut kekuasaan. 

"Sejatinya makna paska  berpuasa dengan menahan diri, mentaati aturan saatnta enyadari kesalahan dan meminta maaf. Jadi tatkala ada pemimpin yang buat pelanggaran etika,  demi merebut kekuasaan. Kala melanggar etik, tapi merasa tidak perlu minta maaf, maka perlu diingatkan saatnya di Idul Fitri inilah momentum tepat untuk refleksi bersama sebagai bangsa, menyadari kesalahannya," kata Eko Suwanto, politisi muda lulusan Magister Ekonomi Pembangunan UGM ini.

Quote