Ikuti Kami

Eriko: Keuntungan Garuda Indonesia Belum Signifikan

Seperti diketahui pendapatan maskapai plat merah ini naik menjadi USD1,9 miliar pada 2018, dibanding USD1,8 miliar pada 2017.

Eriko: Keuntungan Garuda Indonesia Belum Signifikan
Anggota Komisi VI DPR RI Eriko Sotarduga.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VI DPR RI Eriko Sotarduga menilai pendapatan Garuda Indonesia saat ini belum menguntungkan karena masih mengalami kerugian.

Seperti diketahui pendapatan maskapai plat merah ini naik menjadi USD1,9 miliar pada 2018, dibanding USD1,8 miliar pada 2017.

Baca: Eriko: Partai Pengusung Jokowi Tak Paksa Gatot Bergabung

“ Tidak ada langkah yang baik dari Garuda Indonesia untuk menyelesaikan masalah ini. Pada saat ini saham Garuda Indonesia yang masih dimiliki oleh negara hanya 60 persen, sisanya dimiliki oleh swasta. Kalau masalah ini tidak bisa diselesaikan juga, pasti dijual lagi,” tegas 

Politisi PDI-Perjuangan ini mengatakan, jika tidak ada langkah yang dilakukan oleh pihak Garuda Indonesia untuk memperbaiki masalah kerugian, maka akan berdampak terhadap masa depan tenaga kerja, pegawai dan fasilitas yang didapatkan oleh penumpang Garuda Indonesia.

“ Kalau hanya seperti ini saja, nanti yang dikurangi pramugarinya. Yang tadinya di business class dari 4 orang hanya menjadi 2 orang saja, dan akan terus mengalami pengurangan, agar menekan biaya. Sehingga fasilitas yang didapatkan juga berkurang, yang akan berakibat kepada pendapatan perusahaan,” imbuhnya politisi dapil DKI Jakarta tersebut.

Baca: Eriko: Ada Pihak yang Ingin Pecah Koalisi

Ia berpendapat, walaupun Garuda Indonesia memiliki pramugari yang ramah, tetapi juga mengalami ketertinggalan dengan maskapai lain yang sudah jauh lebih modern.

“ Desain bangku pesawat Garuda pada business class tertinggal dengan maskapai lain. Contohnya maskapai lain sudah mempunyai posisi tempat duduk yang mengikuti perkembangan zaman, tetapi Garuda masih mengikuti yang lama,” pungkasnya

Quote