Semarang, Gesuri.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta masyarakat tak sembarangan mendirikan sebuah kerajaan atau keraton karena akan menimbulkan kegaduhan.
"Barang siapa mau mendirikan kerajaan atau ada kerajaan masa lalu, lapor ke kami. Tolong kami diajak bicara agar kami mengerti dan tidak menimbulkan kegaduhan," terang Ganjar, Kamis (16/1).
Sebagai informasi, publik digegerkan dengan kemunculan Keraton Agung Sejagat di Purworejo Jawa Tengah. Keraton itu dipimpin oleh Raja Toto Santoso (42) dengan permaisuri Kanjeng Ratu Fanni Aminadia (41). Keberadaan keraton baru itu mengundang kontroversi. Tak hanya klaim kekuasaan seluruh negara di dunia, tetapi juga aktivitasnya menggangu masyarakat.
Ganjar menyatakan, awalnya menduga ramainya pemberitaan di Purworejo itu adalah penemuan situs. Namun ternyata, ada orang yang mendeklarasikan diri sebagai raja dan ratu.
"Akhirnya kita turunkan tim dari Kesbangpol, dari Pemkab Purworejo juga turun, Dandim, Kapolres semuanya turun tangan. Karena meresahkan, akhirnya praktik itu dihentikan. Kami tidak ingin hal itu terjadi lagi, maka tolong kalau mau mendirikan keraton, lapor ke kami," tegas politisi PDI Perjuangan ini.
Selain di Purworejo, juga muncul kabar adanya keraton baru bernama Keraton Djipang, yang terletak di Kecamatan Cepu Kabupaten Blora yang dipimpin oleh seorang raja bernama PRA Barik Barliyan Surowiyoto dan sudah berdiri sejak 2014.
Mengenai hal itu, Ganjar mengaku telah mendengar keberadaan Keraton Djipang. Dari hasil penyelidikan, keraton itu orientasinya untuk pariwisata.