Ikuti Kami

GMNI, Menko PMK & DPR Bangun Optimisme Ditengah Pandemi

Indonesia perlu meningkatkan jumlah masyarakat tipologi ketiga yang waspada dan berupaya untuk bertindak positif.

GMNI, Menko PMK & DPR Bangun Optimisme Ditengah Pandemi
GMNI, Menko PMK & DPR Bangun Optimisme Ditengah Pandemi. (Foto: Istimewa)

Jakarta, Gesuri.id - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Mahasiswa Indonesia (GMNI) Imanuel Cahyadi mengungkapkan setidaknya terdapat tiga tipologi masyarakat Indonesia dalam menghadapi situasi Covid 19 saat ini.

Pertama, masyarakat yang acuh tak acuh. Kedua, masyarakat paranoid. Dan ketiga, masyarakat yang waspada dan memilih untuk bertindak positif. 

Baca: Kaget! Tak Percaya, Mendadak Presiden Datang Bagi Sembako

Ia juga mengatakan bahwa Indonesia perlu meningkatkan jumlah masyarakat tipologi ketiga yang waspada dan berupaya untuk bertindak positif.

Hal ini disampaikan dalam diskusi virtual yang diselenggarakan DPP GMNI dengan tema "Membangun Mental Bangsa Menghadapi Pandemi Covid-19" baru-baru ini. Diskusi ini dihadiri penuh 100 orang sesuai kapasitas salah satu aplikasi video confrence dan meeting, serta telah tayang di lebih dari 2 ribu laman facebook. 

"Saat ini ada tiga tipologi masyarakat. Pertama adalah yang acuh tak acuh. Mereka adalah tipe masyarakat yang kurang peduli dengan aturan pemerintah. Kedua adalah tipe paranoid. Ini diakibatkan oleh konsumsi informasi berlebihan terkait Covid dan menimbulkan stigma negatif dan keresahan di masyarakat. Ketiga adalah masyarakat yang waspada dan bertindak positif. Ini adalah kelompok yang taat pada aturan pemerintah dan juga ikut membantu masyarakat yang terdampak Covid 19. Kita harus mendorong agar semakin banyak masyarakat yang masuk pada kelompok ini" ungkap Imanuel.

Ia juga menyampaikan apresiasi terhadap kinerja pemerintah dalam mengantisipasi penyebaran Covid 19. Menurutnya kebijakan penopang memang dibutuhkan masyarakat yang kehilangan pekerjaan di masa pandemi.

"Kita apresiasi terhadap pemerintah dan paket kebijakan serta protokol yang sudah dikeluarkan untuk mengatasi penyebaran Covid. Kalau dilihat, akibat Covid ini banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan. Kebijakan pemerintah seperti PSBB harus paralel dengan paket kebijakan lain untuk menopang kehidupan masyarakat seperti pembagian sembako" ujarnya.

Hal senada  diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Prof. Dr. Muhajir Effendy, bahwa pemerintah akan bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang terdampak Covid-19.

"Kita tidak mungkin melarang orang ke luar rumah untuk bekerja agar bisa makan, sementara kita tidak bertanggung jawab memberi makan mereka yang tidak bisa keluar rumah, terutama masyarakat yang membutuhkan seperti buruh harian, ojek pangkalan, dan pedagang asongan. Itu yang menjadi prioritas kita." tegasnya.

Ia juga menjelaskan pemerintah saat ini memiliki trisula kebijakan dalam rangka mengatasi penyebaran Covid-19 di Indonesia. Selain kesehatan sebagai ujung tombak juga disertai dengan jaring pengaman sosial dan survabilitas ekonomi.

Baca: Presiden Minta PSBB di 4 Provinsi 22 Kabupaten/Kota Efektif

"Pemerintah telah menyiapkan trisula kebijakan untuk mengatasi Covid ini. Pertama adalah kesehatan yang menjadi ujung tombak penanggulangan Covid-19. Selanjutnya ada jaring pengaman sosial. Pemerintah telah mengalokasikan anggaran 110 Triliun untuk pos ini. Terakhir adalah survabilitas ekonomi. Fokus utama pemerintah dalam menjaga survabilitas ekonomi Indonesia adalah dengan membantu kelompok UMKM yang selama ini menjadi tiang perekonomian Indonesia." ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, anggota DPR RI Komisi IX Abidin Fikri menyampaikan pemerintah telah menambah anggaran kesehatan dari 57 Triliun menjadi 76 Triliun untuk membantu masyarakat yang terdampak Covid secara langsung agar mendapatkan pembebasan biaya pengobatan. Ia menambahkan bahwa pemerintah, walau dalam keterbatasan, tetap sigap dalam menghadapi Covid ini.

"Memang dikatakan panik, ya panik semua. Tidak ada negara yang siap menangani wabah ini. Indonesia dengan kepemimpinan Pak Jokowi beserta para menterinya yang sangat luar biasa dan juga pemerintah daerah, kota sampai tingkat RT dan RW sudah ada gugus tugas penanggulangan Covid. Ini menunjukkan bahwa pemerintah efektif dalam memerintah," kata Abidin.

Sebagai penutup, ia juga menyampaikan agar kita semua berdoa bersama bagi tenaga medis kita yang saat ini tengah berjuang sebagai garda terdepan dalam melawan pandemi Covid ini.

"Mari kita doakan agar mereka dapat bekerja dengan baik dan keluarga mereka selalu dalam keadaan sehat," ujarnya.

Quote