Ikuti Kami

Gus Falah Apresiasi Pertamina Yang Akan Luncurkan BBM Bioetanol

Bioetanol merupakan salah satu bentuk energi terbarukan yang dapat diproduksi dari tumbuhan, seperti tebu, melalui proses fermentasi. 

Gus Falah Apresiasi Pertamina Yang Akan Luncurkan BBM Bioetanol
Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru (Gus Falah).

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru (Gus Falah) mengapresiasi PT Pertamina (Persero) yang akan meluncurkan bahan bakar minyak (BBM) jenis baru campuran pertamax dengan nabati etanol (bioetanol) pada bulan ini. 

Bioetanol merupakan salah satu bentuk energi terbarukan yang dapat diproduksi dari tumbuhan, seperti tebu, melalui proses fermentasi. 

Baca: Jangan Biarkan Pertamina Berjuang Sendiri

Gus Falah menyatakan, produksi dan konsumsi bioetanol berguna mewujudkan banyak hal positif, seperti memuluskan transisi energi yang mampu menurunkan emisi karbon. Selain itu, bioetanol juga penting bagi Indonesia untuk mewujudkan kemandirian energi.

"Produksi bioetanol, termasuk yang berbasis tebu, mampu mengurangi ketergantungan impor BBM kita," ungkap Gus Falah dalam keterangan tertulis, Rabu (7/6/2023). 

Politisi PDI Perjuangan itu melanjutkan, sebuah studi yang dilakukan di Brazil menunjukkan energi yang dihasilkan dari 1 ton tebu setara dengan 1,2 barel minyak mentah. 

Jadi, lanjut Gus Falah, apabila pengembangan bioetanol berbasis tebu ini konsisten dilalukan, bisa mengurangi ketergantungan pada minyak impor. Dan itu berarti akan mewujudkan kemandirian energi nasional. 

Baca: Evita Soroti Kondisi Global Yang Dihantui Krisis Energi

"Pengembangan bioetanol ini juga bisa membuka lapangan kerja bagi rakyat, riset ITB mengungkapkan produksi bioetanol berbasis gula sebesar 150 juta liter per tahun dapat menciptakan 83,000 tenaga kerja baik di perkebunan serta fasilitas produksi," ungkap Gus Falah.

"Jadi, peluncuran bioetanol oleh Pertamina ini harus diapresiasi, apalagi pemerintah sendiri menargetkan jumlah produksi bioetanol nasional terus meningkat dari 40.000 kiloliter pada 2022, menjadi 1,2 juta kiloliter pada 2030," tambah Anggota DPR Dapil Jatim X itu. 

Quote