Ikuti Kami

Gus Falah Desak Pemerintah Cegah Munculnya Influencer Terorisme

Kemungkinan besar para teroris yang ditangkap baru-baru ini merupakan korban 'cuci otak' para influencer itu.

Gus Falah Desak Pemerintah Cegah Munculnya Influencer Terorisme
Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Nasyirul Falah Amru.

Jakarta, Gesuri.id - Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Nasyirul Falah Amru mendesak Pemerintah mencegah bermunculannya para influencer terorisme. 

Tokoh yang akrab disapa Gus Falah itu menanggapi penangkapan oleh Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri terhadap para tersangka tindak pidana teroris di wilayah Sambas, Kalimantan Barat dan Sumatera Selatan. Para tersangka teroris itu berasal dari Jamaah Ansharut Daulah (AD) dan Jamaah Islamiah (JI).

Baca: Gus Falah Berkomitmen Terus Sejahterakan Masyarakat

"Pemerintah dan aparat harus ingat, tindak terorisme itu bisa terjadi salah satu faktornya karena influencer, atau figur yang  memberikan pengaruh pada orang lain untuk melakukan aksi teror," tegas Gus Falah dalam keterangan tertulisnya, Jumat (20/10).

Gus Falah melanjutkan, kemungkinan besar para teroris yang ditangkap baru-baru ini merupakan korban 'cuci otak' para influencer itu. Dia pun meyakini masih banyak influencer teroris yang berkeliaran di negeri ini.

Gus Falah mengungkapkan pernyataan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) beberapa bulan lalu, bahwa tak semua eks narapidana terorisme meninggalkan ideologinya ketika bebas dari lapas. 

Baca: Gus Falah Dorong Regulasi Yang Melarang Radikalisme!

Bahkan, BNPT mengungkapkan Abu Bakar Ba’asyir pun masih meyakini ideologi radikal meski telah bebas dari penjara. 

"Nah Ba'asyir ini khan yang membentuk JI dulu, yang para anggotanya masih mau menebar teror hingga sekarang, termasuk yang ditangkap baru-baru ini oleh Densus," ungkap Gus Falah. 

"Para eks napi teroris yang masih diragukan kesetiaannya pada Pancasila seperti Ba'asyir inilah, yang harus diawasi ketat oleh pemerintah. Jangan sampai mereka menjadi influencer terorisme yang menyesatkan umat Islam," tambah putra dari ulama NU Ponorogo KH Amru Al Mu’tasyim itu.

Quote