Ikuti Kami

Gus Falah Dukung PGN 'Terjun' ke Bisnis Carbon Capture Storage

Gus Falah menyatakan, saat ini bisnis tersebut memiliki prospek bagus yang dapat dimanfaatkan untuk mendulang keuntungan bagi perusahaan. 

Gus Falah Dukung PGN 'Terjun' ke Bisnis Carbon Capture Storage
Anggota Komisi VII DPR-RI Nasyirul Falah Amru (Gus Falah).

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VII DPR-RI Nasyirul Falah Amru (Gus Falah) mendukung PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) terjun ke bisnis Carbon Capture Storage (CCS).

Gus Falah menyatakan, saat ini bisnis tersebut memiliki prospek bagus yang dapat dimanfaatkan untuk mendulang keuntungan bagi perusahaan. 

BaCa: Ganjar-Mahfud Bersilaturahmi ke Kantor KWI

"Berdasarakan riset Boston Consulting Group, nilai pasar dari CCS pada 2030 diproyeksikan mencapai US$134 miliar, ini khan peluang bisnis yang menjanjikan," ungkap Gus Falah, Selasa (5/3). 

Politisi PDI Perjuangan itu melanjutkan, menurut riset yang sama, nilai transaksi CCS melesat lagi pada 2040 ke angka US$440 miliar.

Hal itu bisa menjadi harapan bagi PGN dalam meningkatkan kinerja, diluar pengembangan sektor gas. 

Apalagi, sambung Gus Falah, sekarang Indonesia telah memiliki aturan CCS melalui dua kebijakan, yakni Peraturan Menteri (Permen) ESDM No 2 Tahun 2023 tentang Pelaksanaan CCS/CCUS di Bidang Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi dan Peraturan Presiden (Pepres) No 14 Tahun 2024 tentang Penyelenggara Kegiatan Penangkapan dan Penyimpanan Karbon.

"Maka, adalah peluang emas bila PGN serius menggeluti bisnis CCS. Meski, PGN harus beradaptasi dalam iklim bisnis yang baru ini," ujar Gus Falah.

BaCa: Dukung Ganjar-Mahfud Team Relawan Siber Sapa Warga Malang

Sebelumnya, Direktur Utama PGN Arief Setiawan Handoko mengatakan, untuk saat ini PGN menunggu penugasan dari Holding Pertamina apakah akan sebagai agregator atau transporter CO2-nya.

"Peluang bisnis CCS ini sangat bagus, baik sebagai agregator maupun transporter. Dengan asumsi peraturan sudah rinci dan detail termasuk tarif dan besaran carbon tax yang sudah tegas," kata Arief, Minggu (3/3/2024). 
 

Quote