Ikuti Kami

Gus Nabil Harap PPKM Dibarengi Dengan Kesadaran Warga

Seperti diketahui pemerintah menggelar PPKM demi menekan laju pandemi COVID-19 yang terus bertambah.

Gus Nabil Harap PPKM Dibarengi Dengan Kesadaran Warga
Anggota Komisi IX DPR RI Muchamad Nabil Haroen (Gus Nabil).

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IX DPR RI Muchamad Nabil Haroen (Gus Nabil) meminta pelaksanaan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM)  di Jawa dan Bali mulai 11-25 Januari 2021 harus diimbangi dengan kesadaran betapa pentingnya protokol kesehatan.

Seperti diketahui pemerintah menggelar PPKM demi menekan laju pandemi COVID-19 yang terus bertambah.

"Memang, kebijakan-kebijakan ini untuk penanganan saat ini, yang harus digabungkan dengan kesadaran keselamatan, penerapan protokol kesehatan dan menjaga diri dari sisi masyarakat," kata Gus Nabil di Jakarta, Jumat (8/1).

Baca: Ganjar Pastikan Penerapan PPKM Untuk Kebaikan Bersama

Lebih lanjut Gus Nabil menjabarkan  pembatasan dari PPKM, di antaranya dengan penerapan aturan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) 75 persen, pengurangan jam operasional pusat perbelanjaan, hingga penetapan pembelajaran daring untuk siswa di sekolah dan mahasiswa di universitas. 

"Tentu saja, ini merupakan keseriusan pemerintah untuk terus menerapkan kebijakan adaptif di tengah pandemi," katanya.

Mengenai seberapa persen PPKM Jawa Bali itu menekan kasus Covid-19 jika benar-benar didukung masyarakat, dia menilai itu perlu melihat data setidaknya 2-3 pekan ke depan. 

Tapi yang jelas, kata politikus PDI Perjuangan ini Jawa dan Bali merupakan pusat aktivitas manusia di Indonesia.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama ini mengatakan, pembatasan interaksi tentu akan mengurangi risiko persebaran virus, serta menahan laju pasien yang terinfeksi Covid-19. 

"Maka, saya kira, dengan penanganan yang tepat dan efisien di Jawa Bali, penanganan pandemi di Indonesia akan lebih signifikan. Ini tentu saja tidak mengesampingkan pendekatan integral ke kawasan lainnya di luar Jawa Bali," ujarnya.

Dia juga berpendapat bahwa pemerintah dan aparat yang berwenang harus serius terhadap award, punishment, dan konsekuensi kebijakan. Jika ada pemerintahan daerah dan warganya taat protokol serta berhasil menurunkan persebaran Covid, kata dia, harus diapresiasi. 

Baca: Hendi Siapkan Asrama Haji Jadi Tempat Isolasi

Sedangkan, mereka yang melanggar aturan terkait PSBB juga harus ada konsekuensi berupa denda atau hal lain yang mengikat. Jika tidak, aturan hanya akan kosong semata.

"Nah, sejurus dengan distribusi vaksin, kita memang harus terus menjaga protokol kesehatan, saling jaga, saling mengingatkan, bahwa untuk melawan pandemi, harus bersama-sama disiplin," katanya.

Untuk itu Gus Nabil mengajak masyarakat bersama-sama terus saling jaga dan saling menguatkan. 

"Bersama-sama mematuhi protokol kesehatan , jaga kesehatan, jaga ikatan persaudaraan. Mari bersama-sama bangkit dari pandemi ini," pungkasnya.

Quote