Ikuti Kami

Halalbihalal Virtual Dengan PB IKAMI, Ini Arahan Nurdin

Nurdin memberikan arahan kepada mahasiswa serta memberikan perhatian bagi mahasiswa perantau Sulsel yang tidak dapat mudik akibat COVID-19.

Halalbihalal Virtual Dengan PB IKAMI, Ini Arahan Nurdin
Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah.

Makassar, Gesuri.id - Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah menghadiri halalbihalal virtual bersama Pengurus Besar Ikatan Kekeluargaan Mahasiswa/Pelajar Indonesia Sulawesi Selatan (PB IKAMI Sulsel) di Makassar, Rabu (3/6).

Gubernur Sulsel pada kesempatan ini memberikan arahan kepada mahasiswa serta memberikan perhatian bagi mahasiswa perantau Sulsel yang tidak dapat mudik akibat COVID-19.

Nurdin Abdullah mengaku bersyukur atas dukungan dan bantuan dari berbagai pihak dalam penanganan COVID-19 dan bekerja dalam berbagai lini membantu keluar dari masa pandemi ini.

Baca: Nurdin Siapkan Kebun Raya Pucuk Jadi Destinasi Wisata

"Ini merupakan bukti bangsa Indonesia adalah bangsa gotong-royong dan bangsa pejuang yang selalu menemukan solusi dalam krisis," ujarnya.

Hal yang tidak kalah pentingnya adalah memberikan dan berbagi informasi hal positif, termasuk di sosial media.

"Halalbihalal ini termasuk dalam bentuk soliditas sosial kita memberikan informasi yang konstruktif dan optimis," imbuhnya.

Ketua PB IKAMI Sulsel Rahmat Al Kafi menyebutkan halalbihalal dilakukan secara virtual karena COVID-19 sedang melanda negeri ini.

"Jadi kita ingin selalu melanjutkan tradisi yang ada, bersilaturahim bersama anggota IKAMI, tokoh Sulsel, Pemerintah Sulsel," tuturnya pada acara yang diikuti Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, Nasaruddin Umar dan senior-senior Ikami yang telah mengabdi dalam berbagai bidang.

Kafi menambahkan pertemuan virtual ini juga membahas bagaimana alumni-alumni yang lulus di Jawa atau daerah lain di luar Sulsel agar kembali membangun di desa tertinggal.

Dengan komunikasi intens yang telah terjalin dengan gubernur berlatar belakang akademisi tersebut, ia berharap banyak perhatian mahasiswa rantau yang ada di seluruh Indonesia.

Diperkirakan 30-50 ribu mahasiswa Sulsel menuntut ilmu di luar Sulsel. Untuk Yogyakarta saja hingga 10 ribu orang.

"Itu mahasiswa Sulsel. Kalau kami di IKAMI itu terbagi ada mahasiswa Sulsel yang datang dari Sulsel, ada yang keturunan Sulsel seperti di Kalimantan, Sumatera, Maluku dan Papua," jelasnya.

Hal lain, yang disampaikan, terkait distribusi sembako COVID-19 untuk Jawa dan Bali juga sebelumnya tidak ada masalah. Pihaknya juga mengajukan kembali untuk wilayah Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Maluku dan Papua. Pengajuan ini telah direspon.

Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, Nasaruddin Umar dalam tauziahnya pada acara itu mengingatkan pelajar dan mahasiswa serta masyarakat Sulsel bahwa bentuk pembelajaran tidak hanya kepada seorang guru tetapi juga dapat belajar pada alam (impersonal teachers).

Baca: Pembatalan Ibadah Haji, Nurdin Minta Ambil Hikmahnya

Selama seseorang belum belajar dari impersonal teacher, sejatinya ia belum belajar.

Ia menjelaskan bahwa Al Quran dan hadits serta pengalaman spiritual banyak mengisyaratkan tentang bagaimana manusia harus belajar kepada impersonal teracher. Pembelajaran tidak hanya mengandalkan deduksi akal, belajar dengan impersonal teacher, kita akan terbuka dengan ilmu-ilmu lain, di luar ilmu yang mengandalkan deduksi akal.

"Salah satu keunggulan masyarakat Sulsel itu punya kemampuan belajar pada apa yang disebut impersonal teacher. Yakni belajar pada laut, belajar pada pananrang (bintang-bintang di atas langit), belajar kepada pohon dan binatang. Itulah iqra yang sejati," jelasnya.

Quote