Ikuti Kami

Imam Suroso: Masyarakat Sehat, BPJS & APBN Tidak Jebol

Pentingnya teliti dalam memilih produk pangan dan obat-obatan.

Imam Suroso: Masyarakat Sehat, BPJS & APBN Tidak Jebol
Seminar yang digelar Komisi IX DPR RI bersama Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Semarang bertajuk Peduli Pangan yang Aman dari Bahan Berbahaya, Jumat (22/11).

Pati, Gesuri.id - Anggota Komisi IX DPR RI Imam Suroso mengatakan pentingnya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) agar masyarakat sehat. Sebab, lanjutnya jika rakyat sehat maka otomatis BPJS juga tidak jebol, dan APBN tidak jebol.

Baca: Imam Suroso: Perokok Vape di Ruang Publik Akan Ditangkap

Itu dikatakannya saat seminar yang digelar Komisi IX DPR RI bersama Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Semarang bertajuk "Peduli Pangan yang Aman dari Bahan Berbahaya", Jumat (22/11).

"Tujuannya untuk membina masyarakat Indonesia agar sehat dan panjang umur," ujarnya.

Bagi Imam, ketelitian dalam memilih produk pangan dan obat-obatan merupakan bagian dari Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).

Seminar tersebut digelar di Aula Rumah Makan Sapto Renggo Baru Pati. Tujuannya untuk menyosialisasikan pada masyarakat langkah-langkah dalam memilih obat dan makanan yang aman dikonsumsi.

Kepala BBPOM Semarang Safriansyah mengatakan, bahaya yang ada pada produk pangan pada dasarnya bisa diketahui masyarakat melalui cara-cara sederhana. Ini penting dilakukan untuk melindungi diri dan orang terdekat.

Ia memberi contoh, masyarakat sebaiknya menghindari memilih pangan yang berwarna "ngejreng" atau mencolok. Sebab, menurutnya, warna makanan yang terlalu kuat biasanya berasal dari bahan pewarna tekstil.

“Ini contoh sederhana. Hanya saja, bisanya masyarakat tidak peduli dengan hal-hal demikian. Kemungkinan juga memang karena tidak tahu (cara memilih produk pangan yang aman),” ujarnya.

Safriansyah juga mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dalam memilih produk pangan dalam kemasan. Terkait bal ini, BPOM memilik jargon "ceklik".

Jargon ini berarti, sebelum memutuskan mengonsumsi suatu produk pangan dalam kemasan, ada empat hal yang perlu dicek terlebih dahulu, yang diwakili oleh empat huruf: k (kemasan), l (label), i (izin edar), dan k (kadaluwarsa).

Baca: BPJS Terus Disuntik Dana, Imam: Jokowi Selalu Dengar Rakyat

"Jangan membeli pangan yang kemasan dan segelnya rusak. Kalau kemasannya rusak, berarti isinya tidak terjamin. Kemudian cermat mengecek label juga perlu. Dengan begitu dapat diketahui komposisi, cara guna, alamat perusahaan, nomor izin dan sebagainya," ucapnya.

Safriansyah juga mengimbau masyarakat untuk memeriksa izin edar produk pangan dalam kemasan. Jika tidak ada izin edar, bisa dipastikan belum ada pemeriksaan terhadap produk tersebut.

Kemudian, tanggal kadaluwarsa, lanjutnya, juga harus dicek dulu sebelum suatu produk pangan dikonsumsi.

Quote