Ikuti Kami

Indonesia Dukung Agenda Keamanan Kesehatan Global

GHSA menginginkan dunia menjadi lebih aman dari ancaman berbagai penyakit berbahaya dan menular.

Indonesia Dukung Agenda Keamanan Kesehatan Global
Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani.

Nusa Dua, Gesuri.id - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani menegaskan komitmen Indonesia mendukung Agenda Keamanan Kesehatan Global (Global Health Security Agenda /GHSA) 2024.

"GHSA menginginkan dunia menjadi lebih aman dari ancaman berbagai penyakit berbahaya dan menular," kata Puan saat memberikan sambutan pada pembukaan Pertemuan Tingkat Menteri Ke-5 GHSA yang diselenggarakan di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Selasa (6/11).

Baca: Pembangunan Kesehatan Pilar Terpenting Keamanan Nasional

Pertemuan GHSA kali ini diikuti oleh perwakilan 49 negara dari jumlah total 65 Anggota GHSA, termasuk organisasi internasional, serta organisasi non-pemerintah.

Pertemuan Tingkat Menteri yang tergabung dalam GHSA Ke-5 itu memiliki agenda yang strategis untuk meningkatkan komitmen, memperkuat kemitraan multi-sektor dan multi-pihak serta mengidentifikasi pekerjaan rumah dalam mencapai visi, tujuan, dan target Kerangka Kerja GHSA 2024.

GHSA merupakan inisiatif negara-negara dalam mempercepat implementasi "International Health Regulation" 2005 untuk mengatasi peningkatan ancaman penyakit menular baru (Emerging Infectious Diseases) seperti Ebola, MERS-CoV, SARS, Flu Burung, Bakteri Kebal Biotik (MRSA), dan lain sebagainya.

Sementara itu, bagi Indonesia, menurut Puan, pemerintah selalu memberikan perhatian khusus pada masalah kesehatan yang merupakan program prioritas dalam pembangunan nasional.

Indonesia, tambahnya selalu berupaya memperkuat sistem kesehatan dengan menyediakan layanan kesehatan yang berkeadilan, berkualitas dan terjangkau bagi seluruh masyarakat, termasuk mereka yang rentan dan termarjinalkan serta yang menetap di wilayah terpencil.

"Indonesia memandang pembangunan kesehatan sebagai pilar esensial dalam mengembangkan ketahanan nasional," kata Puan.

Terkait dengan ketahanan nasional, menurut Puan, perlu saling keterkaitan yang tak terpisahkan antara unsur-unsur sosio-ekonomi, pendidikan, lingkungan, hak-hak asasi, dan politik.

Oleh karena itu, pendekatan multi-stakeholder untuk memastikan kerja sama antarnegara, pemerintah, sektor swasta, kelompok masyarakat Madani, serta masyarakat umum sangat penting.

Baca: Presiden Ajak Masyarakat Terapkan Pola Hidup Sehat

"Merupakan tanggung jawab bersama kita semua untuk memperkuat kapasitas dan ketahanan nasional, jika kita ingin mencapai ketahanan Kesehatan global. Mari jadikan pertemuan ini untuk menyelaraskan kerja sama untuk menjawab tantangan di masa depan dan Indonesia berkomitmen untuk kerja bersama mencapai agenda GHSA 2024," kata Puan.

Turut hadir 12 menteri kesehatan serta pertanian anggota GHSA termasuk Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek; Sekretaris Jenderal Menteri Kesehatan Italy Giuseppe Ruocco, Perwakilan dari WHO, FAO dan organisasi internasional lainnya.

Quote