Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VIII DPR RI I, Ketut Kariyasa Adnyana mendorong agar Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Pukuhuran, segera ditingkatkan statusnya menjadi universitas.
Hal itu disampaikan Ketut, saat kunjungan kerja Komisi VIII DPR RI ke Provinsi Bali.
Ketut menegaskan, sekolah tinggi atau institut keagamaan tidak boleh hanya sebatas “kolam atau waduk”, melainkan harus berkembang menjadi “samudra” yang mampu menampung dan melahirkan sumber daya manusia berkualitas.
Baca: Mengulik Gaya Kepemimpinan Transformasional Ganjar Pranowo
“Pak Menteri sudah menyampaikan dorongan agar STAHN Pukuhuran segera menjadi universitas. Bahkan, sudah ada pembicaraan dengan Gubernur terkait penyediaan lahan,” ungkap Ketut, di Kota Denpasar, Bali, Jumat (3/10/2025).
Ketut mengungkapkan, Pemerintah Provinsi Bali telah menyiapkan sekitar 6 hektare lahan di Groga, yang rencananya akan dihibahkan untuk mendukung pengembangan STAHN Pukuhuran menjadi universitas.
Dengan dukungan Pemerintah Pusat dan daerah, dia optimistis perubahan status tersebut segera terealisasi.
Selain itu, politisi PDI Perjuangan ini juga menyoroti pentingnya penguatan pendidikan Hindu sejak jenjang pendidikan dasar hingga menengah melalui keberadaan sekolah-sekolah berbasis agama Hindu, atau yang dikenal sebagai Widya Laya.
Ia menilai jumlah sekolah Widya Laya di Bali masih sangat terbatas, meskipun Bali mayoritas masyarakatnya beragama Hindu.
“Kalau tidak ada sekolah berbasis Hindu yang kuat, lulusan pendidikan agama Hindu akan kesulitan terserap sebagai tenaga pendidik. Karena itu, kami mendorong agar minimal setiap kecamatan memiliki satu sekolah Widya Laya,” jelasnya.
Baca: Ganjar Tegaskan Pemuda Harus Benar-benar Siap Hadapi
Ia menambahkan, keberadaan Widya Laya dari tingkat TK, SD, SMP, hingga SMA akan menjadi basis kuat bagi STAHN Pukuhuran yang nantinya bertransformasi menjadi universitas.
Dengan demikian, ekosistem pendidikan Hindu di Bali akan terbentuk secara berjenjang, mulai dari dasar hingga perguruan tinggi.
“Sekarang saja STAHN sudah memiliki lima fakultas. Jika sudah berstatus universitas, tentu akan mampu mencetak lebih banyak tenaga pendidik dan lulusan dengan karakter berbasis agama yang kuat,” jelasnya