Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth mengingatkan pentingnya pendidikan karakter dan pendekatan psikologis di sekolah guna mencegah potensi tindakan berisiko di kalangan pelajar.
Dimana terduga pelaku merupakan salah satu siswa sekolah tersebut, dan diduga korban bullying.
Baca: Ganjar Tegaskan Pemuda Harus Benar-benar Siap
"Selain aspek keamanan fisik, sekolah juga perlu memperkuat pembinaan mental dan sosial siswa. Pendekatan yang humanis dan komunikasi terbuka antara guru, siswa, dan orang tua menjadi kunci dalam menjaga iklim belajar yang aman dan sehat," bebernya.
Ia juga memberikan perhatian khusus terhadap kondisi psikologis para siswa dan guru di SMAN 72 Jakarta pasca-insiden ledakan yang terjadi.
"Saya sangat prihatin terhadap dampak psikologis yang mungkin dialami siswa, guru, maupun tenaga pendidik di SMAN 72. Oleh karena itu, saya mendorong pihak sekolah dan Dinas Pendidikan DKI Jakarta beserta Dinas Sosial untuk segera melakukan langkah-langkah trauma healing dan pendampingan psikologis," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BAGUNA) DPD PDI Perjuangan Provinsi DKI Jakarta itu.
Menurutnya, upaya pemulihan psikologis perlu dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan, agar siswa dapat kembali merasa aman serta fokus serta mendapatkan kepercayaan diri kembali dalam proses belajar.
"Trauma healing tidak cukup dilakukan sekali, tetapi harus dilakukan secara bertahap dengan melibatkan tenaga profesional, seperti psikolog pendidikan atau konselor sekolah. Tujuannya agar anak-anak merasa didukung dan bisa pulih dengan tenang," tambahnya.
Baca: 9 Prestasi Mentereng Ganjar Pranowo Selama Menjabat Gubernur
Libatkan Psikolog
Sebagai langkah konkret, Kenneth mengusulkan agar Dinas Pendidikan DKI Jakarta bisa bekerja sama dengan lembaga psikologi, universitas, dan aparat setempat dalam program pemulihan dan edukasi keamanan sekolah.
"Pemerintah daerah perlu hadir tidak hanya dalam penanganan teknis, tapi juga dalam pemulihan batin anak-anak kita. Sekolah harus menjadi tempat yang paling aman bagi siswa," tutupnya.
















































































