Pekanbaru, Gesuri.id — Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Pekanbaru dari Fraksi PDI Perjuangan Tekad Abidin meminta Pemerintah Kota Pekanbaru memperkuat kesiapsiagaan dan mitigasi banjir menyusul rangkaian bencana besar yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat dalam beberapa hari terakhir. Ia menilai peristiwa tersebut harus menjadi peringatan serius bagi Pekanbaru yang juga memiliki titik-titik rawan banjir.
Dalam pernyataannya, Tekad menyampaikan duka mendalam kepada warga di tiga provinsi tersebut yang terdampak banjir dan longsor. “Kami Komisi III DPRD Kota Pekanbaru turut berduka cita sedalam-dalamnya kepada sahabat-sahabat, teman-teman, dan keluarga kami yang terdampak bencana di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat,” ujarnya, Senin (1/12/2025).
Menurut Tekad, pengalaman bencana di Sumatra harus menjadi alarm bagi Pemko Pekanbaru. Ia menegaskan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sudah seharusnya memahami titik rawan dan menyiapkan langkah antisipasi sebelum hujan deras mengguyur kota.
“Kami minta langkah-langkah mitigasi benar-benar dilakukan, agar ketika terjadi bencana tidak menimbulkan kerugian besar bagi masyarakat,” tegasnya.
Selain peran BPBD, Tekad juga menyoroti pentingnya partisipasi warga melalui penguatan budaya gotong royong, terutama dalam menjaga kebersihan drainase di lingkungan permukiman.
“Budaya gotong royong di Pekanbaru perlu kembali ditingkatkan dan dijadikan kegiatan rutin. Kalau bisa, setiap minggu pagi seluruh RT/RW menggerakkan masyarakat untuk membersihkan drainase,” ujarnya.
Ia menilai langkah sederhana seperti menjaga kebersihan saluran air dapat memberikan dampak signifikan dalam mencegah banjir, dibandingkan intervensi besar yang tidak dilakukan secara merata.
Terkait rencana Pemko Pekanbaru mengkaji ulang masterplan penanganan banjir, Tekad menyebut DPRD belum menerima pembahasan resmi. Namun Komisi III mendukung penuh agar kajian tersebut segera dilakukan secara menyeluruh.
“Kita berharap kajian itu segera dilakukan secara utuh dan mendalam, sehingga ke depannya tidak ada lagi genangan air setiap kali hujan turun di Kota Pekanbaru,” katanya.
Peringatan ini menjadi momentum bagi Pemko Pekanbaru untuk memperkuat kesiapsiagaan di tengah meningkatnya risiko bencana akibat perubahan iklim, sekaligus memastikan program penanganan banjir berjalan efektif dan tepat sasaran.

















































































