Nagekeo, Gesuri.id - Anggota Komisi IV DPR RI Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema) mengunjungi Sekolah Menengah Kejuruan-Pembangunan Pertanian (SMK-PP) St. Isidorus dan SMA St. Fransiskus Xaverius di Boawae, Kabupatan Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), baru-baru ini.
Hadir mendampingi Ansy dalam kunjungan tersebut Ketua DPRD Kabupaten Nagekeo sekaligus Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Nagekeo, Marselinus F. Ajo Bupu.
"Boawae adalah salah satu tempat bersejarah bagi kami sekeluarga. Bapa Raymundus Lema yang adalah Bapa saya pernah menjadi guru ilmu pertanian di SMK-PP St. Isidorus, yang dahulu bernama SPMA St. Isidorus Boawae pada tahun 1970-an," ujar Ansy.
Baca: Ansy Lema Serahkan Bantuan Benih ke Petani Rote
Maka, lanjut Politisi PDI Perjuangan itu, selain berdiskusi dan menyerap aspirasi, bagi dirinya kunjungan ini juga merupakan napak tilas keluarga.
Kini, sambung Ansy, dirinya juga hadir sebagai “murid” Bapa Mundus untuk berdiskusi tentang potensi dan pengembangan pertanian, peternakan, serta kelautan-perikanan di NTT.
"Para siswa SMK-PP St. Isidorus dan SMA St. Fransiskus Xaverius adalah generasi masa depan Kabupaten Nagekeo, Provinsi NTT, dan negara! Indonesia saat ini membutuhkan semakin banyak anak muda cerdas, kreatif, inovatif dengan mental pemenang di era revolusi industri 4.0," ujar Anggota DPR-RI dari Dapil NTT II itu.
Menurut Ansy, pendidikan di sekolah sangat penting untuk menyiapkan generasi masa depan Indonesia.
Itulah alasan dirinya sering mengunjungi institusi sekolah maupun perguruan tinggi. Menurut aktivis 1998 itu, sekolah adalah wadah pendidikan karakter, pengembangan keilmuan, dan latihan praktik/keterampilan.
"Kepada adik-adikku, saya berpesan untuk giat belajar menambah pengetahuan agar bisa berkonstribusi bagi bangsa. Baca, baca, baca. Baca apa saja untuk menambah pengetahuan, latihan keterampilan dan tingkatkan kapasitas di era global-modern ini," ujar Ansy.
Baca: Bantuan Ansy-Kementan Bikin Petani Wanita Hohawungo Panen
Namun, sambung Ansy, menjadi global dan modern tidak harus tercerabut dari akar.
Dia mengungkapkan, SMA Fransiskus Boawae memiliki unit ketrampilan menenun bagi para siswi.
"Saya terharu, sekaligus bangga karena anak-anak muda mau menenun dan itu berarti mereka mau melestarikan adat-istiadat setempat.
Akhirnya, saya mengucapkan terima kasih kepada para guru, pegawai, siswa, dan elemen sekolah SMK-PP St. Isidorus dan SMA St. Fransiskus Xaverius Boawae yang sudah menerima saya bersama keluarga penuh kehangatan dan persaudaraan," ujar Ansy.
