Ikuti Kami

Masuk ke Kota Surabaya Wajib Tunjukkan Hasil Tes Antigen

Eri Cahyadi berharap  kota yang sudah dijaga sepenuh hati ini terjadi lonjakan kasus COVID-19 pascalibur Lebaran. 

Masuk ke Kota Surabaya Wajib Tunjukkan Hasil Tes Antigen
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

Surabaya, Gesuri.id - Warga Kota Surabaya yang baru pulang dari luar kota saat libur Lebaran diwajibkan menunjukkan surat bebas COVID-19 atau hasil tes usap atau tes cepat antigen kepada Satgas COVID-19 saat memasuki Kota Surabaya, Jawa Timur.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berharap  kota yang sudah dijaga sepenuh hati ini terjadi lonjakan kasus COVID-19 pascalibur Lebaran. 

Baca: Ganjar Tegaskan Tak Ada Pengecualian Larangan Mudik

"Satgas dan pengawasan di masing-masing wilayah lebih dimaksimalkan. Ini demi menekan angka penyebaran COVID-19," katanya di Surabaya, Rabu (19/5).

Oleh sebab itu, Eri meminta Satgas COVID-19 setempat memastikan mereka yang baru pulang dari luar kota, telah membawa surat bebas COVID-19 dengan menunjukkan hasil tes usap atau tes cepat antigen.

Apabila warga belum memiliki, lanjut dia, Satgas COVID-19 wajib mengarahkan untuk tes usap dan kemudian melakukan isolasi mandiri di tempat yang disediakan hingga hasilnya dinyatakan negatif.

"Mohon untuk 3T (tracing, testing, dan treatment) lebih dimasifkan. Peran RT/RW lebih intens memantau warga yang baru pulang dari luar kota," katanya.

Baca: Larangan Mudik 2021, Herviano: Untuk Kebaikan Bersama

Kepala Kepolisian Resor Kota Besar (Kapolrestabes) Surabaya Komisaris Besar Polisi Jhonny Edison Isir sebelumnya juga menegaskan setiap orang yang memasuki wilayah Kota Surabaya wajib menunjukkan surat nonreaktif COVID-19 dari hasil tes GeNose maupun Polymerase Chain Reaction atau PCR.

Ia menjelaskan bahwa hal ini dilakukan selama masa pengetatan arus balik pascalebaran yang berlangsung mulai hari ini hingga 24 Mei mendatang.

"Sama dengan penyekatan larangan mudik yang diberlakukan mulai tanggal 6 hingga 17 Mei lalu. Kami menyiagakan sebanyak 1.241 personel gabungan dari kepolisian, Tentara Nasional Indonesia dan Pemerintah Kota Surabaya," ujarnya.

Quote