Ikuti Kami

Mega Sebut Ada Sosok Benalu Pandemi, Bisa Penguasa Pengusaha

"Kelompok yang tega mengkonversi penderitaan sebagai lahan perburuan rente".

Mega Sebut Ada Sosok Benalu Pandemi, Bisa Penguasa Pengusaha
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam pidatonya di puncak perayaan HUT PDI Perjuangan ke-49, Senin (10/1). (youtube PDI Perjuangan)

Jakarta, Gesuri.id - Politikus Senior PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno, menjawab terkait dugaan benalu yang dimaksud Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. 

Menurut Hendrawan, benalu tersebut adalah penguasa dan pengusaha.

Baca: Hasto Sebut 6 Nama Berpotensi Gantikan Anies Baswedan

“Ya kelompok yang tega mengkonversi penderitaan sebagai lahan perburuan rente. Siapa saja yang memenuhi kriteria ini, bisa penguasa pengusaha, bisa pengusaha penguasa,” ujar Hendrawan, Selasa (11/1). 

Hendrawan mengatakan, para benalu tersebut mengambil untung di tengah situasi pandemi Covid-19. Caranya, kata dia, dengan menggunakan praktik bisnis bernuansa korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyebut ada sosok benalu yang mencari keuntungan pribadi saat pandemi. 

Hal itu disampaikan pada perayaan HUT PDI Perjuangan ke-49 secara virtual. Bahkan, Megawati menyebut sosok yang dimaksud selalu menginduk pada inangnya. 

“Dengan menggunakan praktik-praktik bisnis yang penuh nuansa KKN,” sebutnya. 

Politisi PDI Perjuangan ini menilai pernyataan Megawati soal pihak mencari keuntungan sudah jelas. 

Dia menyebut Megawati memang selalu mengingatkan kepada para kadernya agar melawan tindakan ‘mumpungisme’ dan parasitik di tengah kondisi memprihatinkan saat ini. 

Baca: Megawati Akui Ini Alasan Gabung ke PDI di Era Orba

“Apa pertu tafsir lagi? Rasanya sudah jelas, ya. Kepemimpinan politis harus tumbuh berbarengan dengan kepemimpinan moral-etis, sebab kalau tidak, politik tidak akan mampu melahirkan transformasi peradaban,” ucapnya.

“Dalam sikon (situasi kondisi) yang penuh keprihatinan seperti sekarang, Ketum kembali mengingatkan nilai-nilai Pancasila sebagai ‘bintang penuntun’ (leitstern, guiding star) kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat. Tindakan-tindakan mumpungisme dan parasitik harus dilawan secara kolektif,” sambungnya. Dilansir dari makassarterkiniid.

Quote