Ikuti Kami

My Esti Minta Rencana Pembelajaran Offline DIY Dievaluasi

"Semula saya juga termasuk yang mengusulkan untuk mendorong ada proses pembelajaran offline".

My Esti Minta Rencana Pembelajaran Offline DIY Dievaluasi
Anggota Komisi X DPR RI, My Esti Wijayati.

Kulon Progo, Gesuri.id - Anggota Komisi X DPR RI, My Esti Wijayati meminta pembelajaran tatap muka di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang dimungkinkan digelar pada Februari 2021, untuk  dievaluasi. 

"Saya kira perlu ada evaluasi. Semula saya juga termasuk yang mengusulkan untuk mendorong ada proses pembelajaran offline. Namun kenyataannya, ketika melihat tren kasus COVID-19 di DIY cukup tinggi perlu dipertimbangkan kembali," ucap Esti usai acara kunjungan kerja panja ekonomi kreatif Komisi X DPR RI di Taman Budaya Kulon Progo, Jumat (4/12). 

Baca: Muhamad-Saraswati Siap Majukan Ekonomi Kreatif & Kebudayaan

Terlebih, peningkatan kasus COVID-19 tersebut didominasi oleh Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta. 

"Kalau Kabupaten Kulon Progo dan Gunungkidul tidak terlalu tinggi. Sementara Kabupaten Bantul masih rata-rata," imbuhnya. 

Awalnya, ia juga mengusulkan pembelajaran tatap muka dimulai pada jenjang perguruan tinggi. 

Namun setelah melihat kondisi saat ini, ia mengusulkan untuk jenjang TK dan SD di zona hijau bisa dilakukan pembelajaran tatap muka. 

Mengingat, siswa dari dua jenjang pendidikan tingkat dasar tersebut tidak berasal dari berbagai daerah. 

"Ini agak terbalik, biasanya mengusulkan dari perguruan tinggi. Namun perguruan tinggi ini mahasiswanya berasal dari daerah mana-mana yang dimungkinkan penyebaran COVID-19 bisa terjadi. Kalau dua jenjang itu (TK dan SD), saya kira cenderung tidak ada siswanya yang datang dari luar daerah," kata dia. 

Baca: Awas Terulang! Bila Pengepung Rumah Mahfud Tak Ditindak

Meskipun, lokasi sekolah berada di zona hijau namun perlu adanya keterlibatan orangtua untuk mengatur anak-anaknya. 

Sehingga perlu adanya kesadaran dari orangtua dalam mengawasi anak-anaknya, tidak melepaskan begitu saja di situasi saat ini yang dapat memicu terjadinya penyebaran COVID-19. 

Namun, lanjut Politisi PDI Perjuangan itu, apabila jenjang perguruan tinggi ingin melakukan pembelajaran tatap muka, perlu disertai swab test ataupun rapid test.

Quote