Ikuti Kami

MY Esti Minta Teknologi Digital Mampu Wujudkan Kebaikan

Pemuda harus mengimbangi kemajuan teknologi digital dengan berbagai usaha membangun kualitas diri manusia.

MY Esti Minta Teknologi Digital Mampu Wujudkan Kebaikan
Anggota Komisi VIII DPR RI, MY Esti Wijayati.

Yogyakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VIII DPR RI, MY Esti Wijayati meminta kmajuan teknologi digital hendaknya menjadi alat bantu melengkapi usaha-usaha dalam mewujudkan berbagai kebaikan dalam menunjang kehidupan. 

Pemuda harus mengimbangi kemajuan teknologi digital dengan berbagai usaha membangun kualitas diri manusia agar teknologi tidak justru merusak peradaban dan nilai-nilai kebudayaan.

Esti mengatakan pemuda Gunungkidul harus didorong menguasai teknologi digital untuk mengangkat banyak potensi-potensi daerah untuk kemajuan negeri. Teknologi digital dan kemajuan media sosial harus ditangkap pemuda sebagai peluang yang menjanjikan untuk makin produktiv, bukan justru menjadi sumber kemalasan mengembangkan kreativitas potensi diri.

Baca: Eksistensi Agama Ditantang Kemajuan Sains dan Teknologi

Politisi DIY memberi kesempatan peserta menanyakan perihal apa saja yang hendak diketahui dari dirinya dalam menjalankan tugas lima periode sebagai anggota legislatif mulai dari tingkat kabupaten, provinsi, sampai tingkat nasional. Sontak, kehadiran politisi lahir dari keluarga biasa langsung mengundang antusiasme peserta kalangan pemuda mengikuti sampai akhir kegiatan. Berbagai pertanyaan peserta muncul seperti ; tips mengatasi kecanduan gadget pada anak, tips meraih kepercayaan masyarakat, pengalaman batin menghadapi kegagalan dan patah semangat dalam perjuangan, hingga panggilan hidup di dunia politik.

Menurut Esti, kegiatan talkshow cukup positif menjadi kelas motivasi untuk pemuda ditengah menempuh pendidikan formal. Pasalnya, imbuh Esti, ilmu pendidikan formal saja saat ini tidak cukup sebagai bekal anak-anak yang kedepan menghadapi dunia yang semakin kompetitif. Dibutuhkan wawasan luas, kecakapan, liveskill, pemahaman melek media, serta pemahaman akan nilai-nilai pancasila untuk memajukan bangsa.

“Mereka perlu mulai dikenalkan pengalaman baru agar pendidikan benar-benar bisa menghidupkan rasa kemanusiaan, mengolah batin, menajamkan kepedulian diri terhadap lingkungan sekitar ditengah meredupkan interaksi sosial dengan sesama dan lingkungannya,” kata MY Esti saat menggelar kegiatan bersama ratusan pemuda Gunungkidul, bertepat di gedung pertemuan BMT Dana Insani, Kepek, Wonosari, Minggu (26/2).

Ia juga mengisahkan pengalaman pergulatan batin yang hampir setiap hari dijumpai menyangkut kemiskinan. Kondisi tersebut juga masih banyak ditemui di Kabupaten Gunungkidul, dimana warganya masih banya tinggal di rumah yang tidak layak, tidak memperoleh hak jaminan kesehatan yang baik, serta putus sekolah. Kenyataan tersebut yang menggerakkan hati mantan guru matematika ini akhirnya memilih banting setir menjalani panggilan hidup sebagai politisi di jalur anggota legislatif. 

“Karena menjadi politisi itu strategis untuk selalu memperjuangkan nasib orang banyak, memperjuangkan kesejahteraan umum, agar warga yang kesulitan ekonomi akhirnya bisa terbantu. Baik itu memperjuangkan akses layanan secara langsung seperti perjuangan saya untuk PIP dan KIP untu anak-anak Gunungkidul, maupun menyusun perundang-undangan yang lebih berpihak melindungi orang miskin,” ujarnya.

Ia mendorong anak muda kreatif, inovatif dan bijak, dalam pemanfaatan teknologi digital seperti sudah dicontohkan anak muda Gunungkidul pegiat conten creator, Adhitya Putratama dihadirkan ditengah peserta. 

Menurut Esti, Aditya salah satu conten creator digandrungi anak muda karena kreatif memanfaatkan teknologi digital media sosial untuk menyajikan tayangan positif, edukatif dan banyak disukai anak muda karena mengenalkan potensi pariwisata Gunungkidul dan aneka kuliner tradisional, produk-produk UMKM.

Baca: Sri Untari Minta Kader Banteng Melek Teknologi

Sementara itu, Adhitya Putratama membagikan pengalaman sebagai conten creator kepada para pemuda. Menurut Adhit, conten creator membutuhkan ketekunan dan kedisiplinan produksi yang cukup tinggi agar tak ditinggalkan pengikutnya. Conten Crator dituntut bertanggungjawab menyajikan tayangan positif, mendidik, dan menarik, agar pengikutnya mendapatkan manfaat pengetahuan yang luas.

Adhitnya mencontohkan, banyak makanan khas dan unik di Gunungkidul yang tidak lagi dikenal anak muda karena durasi penjualan amat pendek karena bergantung beroperasinya pasar tradisional seperti makanan khas makanan bernama ; bendrat, kewat, dan produk khas sejenis lainnya. “Akhirnya teknologi digital melalui kegiatan ngonten saya itu orang masih banyak yang mengenalnya,” ujarnya.

Conten creator asal Baleharjo Wonosari juga mengisahkan kegigihannya ikut mengangkat pesona keindahan Pantai Nglambor dari semula pantai yang tidak dikenal kini menjadi tempat wisata primadona di kabupaten berslogan Handayani ini. Menurut Adhit, Pantai Nglambor, tidak hanya menjadi tepat wisata untuk mengenalkan kekayaanan biota laut Indonesia pada anak-anak, berkat ngonten bersama tim produksi, pantai Nglambor saat ini banyak dikunjungi itu wisatawan dan mendorong tumbuhnya perekonomian warga masyarakat sekitar.

“Itu semua menuntut penguasaan teknologi digital media sosial,” pungkas Adhit setelah banyak membagi tips proses produksi sebagai conten creator di beberapa platform media sosial.

Quote