Ikuti Kami

Nia Dorong Gubernur dan Wakil Gubernur Banten Makin Kuatkan Sinergi

Sejumlah peristiwa menggambarkan indikasi ketidakserasian Gubernur dan Wakil Gubernur sejak periode awal pemerintahan mereka.

Nia Dorong Gubernur dan Wakil Gubernur Banten Makin Kuatkan Sinergi
Anggota DPRD Banten, Nia Purnamasari.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPRD Banten, Nia Purnamasari, menyatakan bahwa sejatinya momen ulang tahun bisa menjadi titik tolak sinergi antara eksekutif dan legislatif, terutama gubernur dan wakil gubernur, agar kepemimpinan di tingkat provinsi berjalan dengan baik.

“Semangat peringatan ini harus dijadikan refleksi, pemimpin utama dan wakilnya tidak boleh berbeda langkah,” ujar Nia, Kamis (2/10/2025).

Berdasarkan catatan Banten Raya, sejumlah peristiwa menggambarkan indikasi ketidakserasian Gubernur dan Wakil Gubernur sejak periode awal pemerintahan mereka.

Baca: Ganjar Pranowo Ungkap Masyarakat Takut dengan Pajak

Salah satunya, Andra dan Dimyati berselisih soal pelantikan pejabat eselon II. Di saat lain, Andra dan Dimyati juga berbeda pandangan soal tunjangan kinerja ASN.

Andra berencana mengevaluasi, sementara Dimyati ingin tukin tetap dinaikkan. Begitu juga dengan bantuan untuk desa, Andra menyatakan akan memberikan Rp100 juta per desa, sementara Dimyati ingin sampai Rp300 juta per desa.

Menanggapi ini, Nia Purnamasari menegaskan bahwa Banten membutuhkan kepemimpinan yang bisa saling menguatkan dalam eksekusi kebijakan.

Ia menyarankan beberapa langkah, misalnya gubernur dan wakil gubernur harus memiliki ruang kerja yang jelas, tetapi saling melengkapi,seirama dan selaras karna satu paket.

Selain itu, apabila muncul sinyal kegagapan, yang boleh terjadi bukan saling sibuk menyangkal, melainkan dialog terbuka untuk membetulkan langkah.

Seiring peringatan ulang tahun provinsi, harapan besar ditumpukan agar Andra dan Dimyati mampu menunjukkan bahwa kombinasi kepemimpinan itu bisa produktif dan tidak berkonflik.

Sebab Banten berhak memiliki pemerintahan yang kokoh dalam perbedaan

Berilah pelayanan yang terbaik untuk masyarakat Banten. Dengan kolaborasi yang kuat maka visi Banten maju adil dan merata tidak korupsi akan terwujud,” kata Nia.

Embay Mulya Syarief, ulama dan tokoh pendiri Provinsi Banten, juga sepakat bahwa antara Andra dan Dimyati harus kompak dalam memimpin Provinsi Banten.

Baca: Mengulik Gaya Kepemimpinan Transformasional Ganjar

Sebab mereka adalah cerminan dari nasib provinsi hasil pemekaran dari Jawa Barat ini selama lima tahun ke depan.

“Semuanya harus akurlah,” kata Embay.

Embay mengatakan, salah satu kelemahan kepala daerah dan wakil kepala daerah yang dua-duanya berasal dari partai politik adalah keduanya sama-sama memiliki ambisi terhadap kekuasaan.

Akan berbeda apabila salah satunya merupakan birokrat atau profesional sehingga akan saling melengkapi.

Meski demikian, Embay berharap Andra dan Dimyati tetap kompak hingga akhir periode kepemimpinan mereka

Quote