Ikuti Kami

PDI Perjuangan Kritik Bobby Nasution soal Program Lampu Pocong

Hasyim: Dari tujuan untuk memperindah kota kok jadi tidak memperindah, terkesan asal jadi dengan anggaran begitu besar.

PDI Perjuangan Kritik Bobby Nasution soal Program Lampu Pocong
Ilustrasi. Lampu jalan yang akrab disebut warga Kota Medan 'lampu pocong'.

Jakarta, Gesuri.id - PDI Perjuangan mempertanyakan Wali Kota Medan Bobby Nasution terkait program Pemerintah Kota Medan, Sumatera Utara yang salah satunya terkait lampu jalan yang akrab disebut warga Kota Medan 'lampu pocong' sebagai program yang memalukan.

Baca Adian: Pidato AHY Bukti Tidak Percaya Anggota DPR dari Fraksi Demokrat

"Malu lah kita sebagai warga Kota Medan itu. Kita juga kecewa sekali dengan hasil yang kita lihat, dari tujuan untuk memperindah kota kok jadi tidak memperindah, terkesan asal jadi dengan anggaran begitu besar," ucap Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Medan Hasyim dikutip dari Antara, Rabu (15/3).
 
Hasyim yang juga Ketua DPRD Kota Medan ini akan meminta komisi terkait untuk melakukan rapat dengar pendapat (RDP) dengan Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi Kota Medan.
 
Dia menyebutkan pengerjaan "lampu pocong" di Ibukota Provinsi Sumatera Utara ini belum selesai, padahal sudah melebihi batas waktu.
 
"Saya nanti minta komisi terkait membuat agenda RDP atau rapat kerja terkait dengan masalah lampu jalan yang belum selesai yang masih terbengkalai, walaupun sudah diperpanjang, tetapi kita temukan masih banyak yang belum selesai," tegas Hasyim.
 
Pengamat politik dan pemerintahan Universitas Sumatera Utara (USU) Indra Fauzan memberikan pandangan atas sikap partai politik yang dipimpin Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. 
 
"Saya melihat ini sebagai dinamika politik di Kota Medan. Tampaknya ada 'missing link' antara PDI Perjuangan dengan Wali Kota Bobby Nasution yang kita tahu berasal dari PDI Perjuangan juga. Sikap kritis PDI Perjuangan ini melalui ketua Hasyim membuat publik bertanya-tanya ada apa sebenarnya dengan PDI Perjuangan," kata Fauzan.
 
Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) USU itu menyebut harusnya ada mekanisme yang lebih baik ketimbang harus berkoar di media.
 
"Saya rasa baiknya dibicarakan dalam internal partai atau melalui mekanisme politik antara eksekutif dan legislatif, hal ini tentunya menimbulkan asumsi tidak harmonisnya internal PDI Perjuangan sebagai partainya Bobby," ungkap dia.
 
Indra Fauzan mengatakan dari pengetahuan yang dimilikinya, justru beberapa partai oposisi tercatat mendukung program Bobby Nasution.
 
"Komunikasi PDI Perjuangan terputus, sebab justru malah oposisi yang mendukung program Bobby Nasution dan Pemkot Medan," tutur alumnus negeri jiran itu.
 
Kata Fauzan, biasanya partai politik ini justru pasang badan terhadap program kadernya. 

Baca Wanto Sugito: Jaman SBY, Dana Orang Miskin Dimanfaatkan Untuk Pemilu!
 
"Peran apa yang dimainkan oleh PDI Perjuangan saat ini? Dari banyak karakter pemimpin PDI Perjuangan, selalunya PDI Perjuangan itu pasti 'pasang badan' terkait program pemimpin dari kadernya. Ini bisa kita lihat, ya di beberapa daerah," papar Fauzan. 
 
Bahkan, terang dia, PDI Perjuangan di DKI Jakarta sekarang begitu berbanding terbalik dengan di Kota Medan. 
 
"Saya rasa perlu diskusi internal dalam tubuh PDI Perjuangan sendiri. Pak Hasyim perlu menyampaikan juga letak permasalahan sama PDI Perjuangan atau mungkin legislatif. Komunikasi-komunikasi politik yang baik perlu dibangun antara eksekutif dan legislatif," tutup Indra Fauzan.

Quote