Ikuti Kami

Pelantikan Jokowi, Ini Kata PDI Perjuangan ke Nahdliyin

Basis pendukung Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf Amin adalah kaum nasionalis-Soekarnois dan Nahdliyin.

Pelantikan Jokowi, Ini Kata PDI Perjuangan ke Nahdliyin
Sekjen Hasto Kristiyanto kepada Gus Ali dan ratusan santri saat silaturahmi ke Pondok Pesantren (Ponpes) Bumi Sholawat, Sidoarjo, Jumat (18/10).

Jakarta, Gesuri.id - Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengucapkan terima kasih kepada para kiai dan santri atas doa serta dukungan kepada Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin.

"Basis pendukung Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf Amin adalah kaum nasionalis-Soekarnois dan Nahdliyin. Maka kami ingin berterima kasih kepada kaum Nahdliyin yang bergotong royong bersama nasionalis-Soekarnois menjaga Indonesia Raya yang berbhinneka ini,” ujar Hasto kepada Gus Ali dan ratusan santri saat silaturahmi ke Pondok Pesantren (Ponpes) Bumi Sholawat, Sidoarjo, Jumat (18/10).

Baca: Ada Pihak Tak Senang Jika Soekarnois & Nahdliyin Bersatu

"Mari kita doakan pelantikan Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf 20 Oktober nanti berjalan lancar, sekaligus keberkahan dalam memimpin Indonesia lima tahun ke depan," ujarnya.

Hadir dalam acara itu, Ketua PDI Perjuangan Jatim Kusnadi, Sekretaris PDI Perjuangan Jatim Sri Untari, Ketua PDI Perjuangan Sidoarjo Sumi Harsono, Direktur Pendidikan Bumi Sholawat Muhdlor Ali.

Hasto mengatakan, melalui kiprah serta pemikiran Presiden pertama Ir Sukarno dan pendiri Nahdlatul Ulama KH Hasyim Asyari, ditunjukkan kepada seluruh rakyat bahwa Indonesia dibangun dengan fondasi yang kokoh dari kaum nasionalis dan religius.

"Kaum nasionalis dan religius adalah satu keping mata uang, tidak akan terpisahkan. Maka kita melihat kepemimpinan Ibu Risma di Surabaya yang menata kota, memastikan seluruh anak miskin memperoleh pendidikan yang berkualitas. Itulah prinsip kemanusiaan dalam kepemimpinan," ujarnya.

Hasto juga mengaku kagum dengan kiprah KH Agoes Ali Masyhuri yang berdedikasi tinggi dalam memajukan pendidikan umat serta menjadi panutan dalam menjaga Indonesia Raya.

"KH Agoes Ali Masyhuri bukan hanya sosok alim bijaksana, tapi di dalam dirinya juga ada jiwa patriotik yang menyala-nyala mengobarkan semangat kebangsaan, semangat Indonesia Raya," katanya.

Dengan faktor historis kerja sama nasionalis dan Nahdliyin dalam mewarnai perjalanan republik ini, lanjut Hasto, ke depan bangunan kolaborasi itu harus diperkuat.

"PDI Perjuangan akan terus bekerja sama dengan Nahdlatul Ulama dalam segala aspek, penguatan ekonomi umat, pemerintahan, sosial, dan sebagainya demi kemajuan Indonesia Raya," tukasnya.

Sementara itu, Direktur Pendidikan Ponpes Bumi Shalawat Muhdlor Ali mengatakan, tidak ada kemenduaan antara menjadi santri dan menjadi nasionalis.

Ia mencontohkan bagaimana ketika Indonesia yang masih berusia muda dirongrong pemberontakan DI/TII, kaum santri menunjukkan komitmen nasionalismenya dengan menolak terlibat dalam pemberontakan itu.

Baca: Jelang Pelantikan, Hasto Ucapkan Terima Kasih ke Nahdliyin

Bahkan, NU memberi gelar kepada Bung Karno sebagai waliyyul amri dharuri bi as-syaukah (kepala negara bidang kenegaraan dan keagamaan).

"Kaum santri termasuk di daerah seperti Sidoarjo ini akan terus bertekad untuk menjaga Indonesia bersama kawan-kawan nasionalis-Soekarnois," kata Gus Muhdlor.

Quote