Ikuti Kami

Pemda Mitra Penting Kembangkan Wirausaha Bagi Difabel

Pemerintah daerah (pemda) adalah salah satu mitra penting. 

Pemda Mitra Penting Kembangkan Wirausaha Bagi Difabel
Menteri Sosial Juliari Batubara saat kunjungan kerja ke Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Netra (BRSPDSN) “Tumou Tou” Manado. (Foto: Dok. Kemensos)

Jakarta, Gesuri.id - Menteri Sosial (Mensos) Juliari Batubara mengungkapkan Kemensos perlu bekerja sama dengan banyak pihak dalam meningkatkan pelayanan dan akses seluas-luasnya kepada penyandang disabilitas. 

Pemerintah daerah (pemda), lanjutnya, adalah salah satu mitra penting. 

Baca:  Ini Kata Mensos Juliari Tentang Pahlawan Masa Kini

“Dalam pengembangan aspek kewirausahaan, pemda di Sulawesi Utara telah memberi dukungan kuat terhadap BRSPDSN 'Tumou Tou'. Produk-produk hasil karya pemerlu layanan di Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Netra (BRSPDSN) 'Tumou Tou' dibantu dipasarkan oleh pemda. Kepada Bapak Gubernur Sulawesi Utara kami ucapkan terima kasih,” jelas Ari dalam keterangan resminya, Selasa (19/11). 

Ia menilai BRSPDSN 'Tumou Tou' telah berhasil memberikan pengembangan keterampilan kewirausahaan kepada 20 penerima layanan. Para penyandang disabilitas ini dibimbing membuat berbagai macam produk dengan memanfaatkan bahan-bahan di lingkungan sekitarnya. 

“Penerima layanan juga diajari memasarkan produk yang dihasilkan secara online maupun di pusat oleh-oleh khas Kota Manado,” tutur Ari. 

Produk-produk yang dihasilkan mulai dari abon cakalang bervarian rasa hingga keripik pisang goroho yang merupakan komoditi khas Sulut. 

Dalam memasarkan produk hasil binaan BRSPDSM 'Tumou Tou', mereka juga bekerja sama dengan Dinas Perindustrian Sulut dan UMKM. 

Di sisi lain, Juliari Batubara mengakui lingkungan masyarakat belum sepenuhnya ideal bagi penyandang disabilitas. Ada sejumlah pemberitaan yang menceritakan kasus penelantaran hingga eksploitasi para penyandang disabilitas. 

Begitu juga masih banyak dari mereka yang belum mampu memenuhi kebutuhan dasarnya, seperti tak bisa bersekolah, bekerja, pelayanan kesehatan, hingga tidak memiliki dokumen kependudukan.

“Di tengah-tengah masyarakat, kini belum bebas dari stigma dan diskriminasi terhadap penyandang disabilitas,” kata Ari. 

Keterbatasan yang dialami mereka bisa menjadi penghambat dalam kegiatan sosial dan ekonomi. Menyikapi permasalahan ini, Juliari Batubara memastikan akan memperkuat komitmen sehingga penyandang disabilitas bisa mendapatkan haknya. 

Menurutnya, penyandang disabilitas berhak berada di dalam lingkungan yang ideal, mendukung dan bebas dari berbagai macam stigma serta diskriminasi.

Baca: Sinkronisasi Data Penerima KIP, Nadiem Temui Mensos Juliari

“Pada gilirannya hal ini berimplikasi pada peningkatan angka kemiskinan para penyandang disabilitas,” ujar politikus PDI Perjuangan itu.

Ia juga mengapresiasi langkah setiap Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Ditjen Rehabilitasi Sosial yang selalu melakukan berbagai inovasi dalam pelayanannya. 

“Seperti BRSPDSN 'Tumou Tou' yang telah memberikan pelatihan kewirausahaan melalui instalasi produksi kepada penerima layanan,” ucap Ari.

Quote