Ikuti Kami

Pemprov DKI Harus Survei ke Masyarakat untuk Tarif MRT

Pemprov DKI harus mengkaji berapa harga yang dapat dijangkau warga Jakarta.

Pemprov DKI Harus Survei ke Masyarakat untuk Tarif MRT
Ilustrasi. MRT.

Jakarta, Gesuri.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, mengajukan Rp 1.000/km untuk tarif MRT. Menurut Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI, sebaiknya Pemprov DKI mengkaji berapa harga yang dapat dijangkau warga Jakarta.

Baca: Jajal MRT, Presiden: Simbol Peradaban Baru Indonesia

"Kalau sekian kilo, sekian Rupiah, belum bicara itu karena data yang diberikan MRT belum sampai ke DPRD. jadi katakanlah Rp 1.000/km katakanlah, apakah sudah mahal atau tidak? Kita belum sampai ke situ. Karena untuk mengatakan mahal atau tidak oleh warga Jakarta, kita harus paham terhadap rencana atau kajian dari MRT berkaitan rencana tarif itu," ucap Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI, Gembong Warsono, Rabu (20/3).

Gembong mengatakan, supaya Pemprov DKI harus survei langsung ke masyarakat untuk mengetahui berapa harga yang pas untuk tarif MRT. Dia mengatakan, tujuan MRT ialah memindahkan warga dari angkutan pribadi ke angkutan umum.

"Kalau kita ingin menyedot supaya warga DKI tertarik dengan transportasi massal maka tarifnya harus terjangkau. Bagaimana supaya terjangkau? tangan Pemda harus masuk ke situ. Tangannya bagaimana? bisa melalui subsidi yang akan kita berikan. Itu prinsip yang kita sampaikan ke pemprov," ungkapnya.

Baca: MRT Jakarta Tak Kalah dengan Negara Lain

Namun Gembong mengatakan, pihaknya belum bisa menentukan berapa besaran angka untuk tarif MRT meski komisi B DPRD DKI sudah mengusulkan sebaiknya digratiskan.

"Ya makanya saya belum bisa masuk ke sana cuma dari klausul kita dari PDIP, kita ingin mendorong bahwa ini adalah stimulus oleh Pemprov DKI Jakarta dalam rangka menyedot animo masyarakat beralih ke transportasi massal," ujar Gembong.

Quote