Ikuti Kami

Presiden: Tumbuhkan Budaya Antre dan Tepat Waktu di LRT 

Presiden Jokowi berharap Light Rail Transit (LRT) Sumatera Selatan akan membentuk budaya baru bagi masyarakat Indonesia.

Presiden: Tumbuhkan Budaya Antre dan Tepat Waktu di LRT 
Presiden Jokowi dan LRT.

Palembang, Gesuri.id - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo berharap Light Rail Transit (LRT) Sumatera Selatan akan membentuk budaya baru bagi masyarakat Indonesia.

Baca: Presiden Jokowi Akan Perluas Garap Proyek LRT

"Ini adalah kereta ringan (LRT) yang pertama di Indonesia yang telah kita mulai jalankan. Memang dalam rangka menyambut Asian Games 2018 tetapi juga dalam jangka panjang kita ingin memberikan pilihan alternatif pada masyarakat dan yang paling penting ini adalah membuat sebuah peradaban baru, budaya baru," ujar Presiden akhir pekan lalu.

Budaya baru yang diharapkan oleh Presiden RI akan terbentuk dengan adanya LRT di antaranya adalah budaya tepat waktu dan budaya mengantre.

"Baik budaya menggunakan transportasi massal yang aman dan nyaman, budaya tepat waktu, budaya antri yang ini akan terbangun setelah kereta ringan LRT Palembang ini nanti berjalan," jelas Presiden.

Presiden Jokowi juga merasa senang dan bangga karena LRT Sumsel ini hampir 95% dikerjakan oleh anak bangsa dengan bahan lokal dari Indonesia.

"Saya senang, hampir 95 persen itu dikerjakan dengan bahan-bahan lokal. Keretanya kurang lebih 45 persen juga dikerjakan oleh PT INKA. Gerbongnya 100 persen, hanya mesinnya berasal dari jerman," ungkap Jokowi.

Selain di Palembang Sumatera Selatan, rencananya proyek kereta LRT akan segera dibangun di tiga kota besar lain yaitu Bandung, Surabaya, dan Medan.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menerangkan bahwa konstruksi LRT Sumsel yang dibangun memiliki jalur sepanjang 22,3 km ini menghabiskan biaya sekitar 11,6 triliun rupiah.

Baca: Jalan Rusak Akibat LRT Segera Diperbaiki Sebelum Asian Games

"Apa yang kita bangun di sini ada suatu konstruksi sepanjang 22,3 km dan kita menghabiskan kira-kira 11,6 triliun totalnya. Ini merupakan kombinasi antara APBN dan APBD," ujar Menhub Budi.

Tarif operasional LRT sendiri berkisar antara Rp 5.000 - Rp 10.000 tergantung dari jarak yang ditempuh. Tarif Rp 5.000 akan dikenakan untuk jarak tempuh pendek, sedangkan tarif sebesar Rp 10.000 dikenakan untuk tujuan ke Bandara.

Quote