Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPC Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) Kota Surabaya, Garry Prakoso, menyoroti pentingnya mengimplementasikan Pancasila dalam kehidupan bangsa yang majemuk, utamanya di kalangan pelajar.
Hal itu disampaikan pada Sosialisasi Implementasi Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum di bidang sosial dan budaya, yang digelar anggota Komisi A, DPRD Provinsi Jawa Timur, Yordan Batara-Goa.
Kegiatan sosialisasi dihadiri 125 pelajar Kristen itu diselenggarakan di Artotel TS Suites Surabaya, Jumat (14/11).
Baca: Ganjar Pranowo Tak Ambil Pusing
“Indonesia bangsa yang majemuk, berbeda suku, bangsa, ras, budaya, dan golongan. Karena berbeda bukan untuk dipisahkan, tapi untuk saling melengkapi,” ucap Garry Prakoso.
Dia menyampaikan bahwa peran sosial media saat ini sangat penting dalam menyebarkan semangat Pancasila bagi generasi muda.
“Pertanyaannya, sampai kapan intoleransi akan terus terjadi, sehingga teman-teman diharapkan menjadi agen perubahan,” ujarnya.
“Tantangan toleransi salah satunya disinformasi dan ujaran kebencian di media sosial. Kemudian radikalisme dan ekslusivisme atas nama agama,” imbuhnya.
Dia menyebut diskriminasi sosial terhadap kelompok minoritas dan kurangnya ruang dialog lintas iman di kalangan pemuda menjadi permasalahan utama terjadinya jarak di antara masyarakat.
“Pelajar Kristen diharapkan mampu menjadi jembatan antar umat, serta membuka dialog lintas iman, serta melawan diskriminasi dengan kasih,” ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut, Garry berharap nilai-nilai Pancasila dapat diresapi para pelajar dalam kehidupan bermasyarakat.
Baca: Ganjar Minta Dana Pemda yang Mengendap
“Menghidupi nilai-nilai Pancasila dalam pelayanan dan kehidupan sosial, aktif dalam kegiatan kebangsaan, bakti sosial lintas agama, atau diskusi kebangsaan,” katanya.
Dia mengajak seluruh masyarakat, utamanya para pelajar untuk menggaungkan toleransi sebagai fondasi dalam berbagai aspek kehidupan, terutama dalam membangun hubungan, kehidupan spiritual, dan dasar membangun persaudaraan.
“Toleransi bukan sikap pasif, tapi aksi aktif untuk menjaga kasih dan persaudaraan,” pungkasnya.
