Ikuti Kami

Ribka Tegaskan Program MBG Tidak Efektif Selesaikan Masalah Stunting

Untuk mencegah stunting, seharusnya Pemerintah menyasar ibu hamil dan anak-anak di bawah dua tahun atau sejak 1.000 hari pertama kehidupan.

Ribka Tegaskan Program MBG Tidak Efektif Selesaikan Masalah Stunting
Ketua DPP PDI Perjuangan, Ribka Tjiptaning,

Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPP PDI Perjuangan, Ribka Tjiptaning mengkritik program MBG. Menurutnya, program tersebut tidak efektif dalam menyelesaikan masalah stunting di Indonesia.

Ia bahkan menilai tindakan Wakil Presiden Republik Indonesia yang memberikan bantuan MBG termasuk susu kepada para siswa SMA di Jakarta hanya sebuah pencitraan semata.

Baca: Ganjar Dorong Delapan Parpol di DPR RI Duduk Bersama

Menurutnya, untuk mencegah stunting, seharusnya Pemerintah menyasar ibu hamil dan anak-anak di bawah dua tahun atau sejak 1.000 hari pertama kehidupan.

"Saya dokter ya, itu harus mulai dari pembuahan, itu harus diawasi ibu hamil sampai Bawa Dua Tahun(Baduta). Jadi 1000 kehidupan pertama, itu kalau memang tujuan Pemerintah, memberikan Makan Bergizi Gratis untuk stunting, bukan anak SMP SMA, itu namanya pencitraan, nggak tepat sasaran," tegasnya.

Lebih lanjut, Ribka menyebut bahwa banyak pihak yang salah kaprah dengan definisi stunting. Menurutnya, stunting bukan hanya karena kerdil, tetapi Intelligence Quotient (IQ) dibawa 70 persen. 

Sehingga Ribka menilai program tersebut hanya memboroskan APBN. Dirinya mengatakan akan lebih baik jika Pemerintah menggunakan anggaran tersebut untuk peningkatan mutu atau fasilitas pendidikan.

Baca: Ganjar Pranowo Ajak Kepala Daerah Praktek Pancasila

Ia pun mencontohkan masyarakat Papua yang menolak program tersebut. Baginya, masyarakata tidak membutuhkan MBG, melainkan pendidikan gratis dan pekerjaan. Untuk itu, Ribka meminta supaya kepala daerah juga kritis dalam menerima bantuan MBG tersebut.

"Jadi kalau yang memberikan MBG itu kepada anak SMP SMA itu perlu dipertanyakan. Dia ngerti nggak masalah stunting, jangan memboroskan anggaran APBN. Asal pemberiannya tepat sasaran, makanya Pak Wakil kalau terima harus benar, kalau disuruh anak SMA yang terima jangan mau, itu pencitraan, nggak tepat. Yang tepat itu kalau anggaran itu langsung diberikan kepada keluarga sasaran biar mereka gunakan untuk membeli kebutuhan makanan bergizi mereka di rumah," tambahnya.

Quote