Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Rieke Diah Pitaloka, menggagas revitalisasi Grand Samudera Beach Hotel di kawasan Pelabuhan Ratu, Sukabumi, menjadi kawasan ekonomi khusus (KEK) yang terintegrasi antara sektor kesehatan dan pariwisata. Ia menyebut langkah ini sejalan dengan visi besar Bung Karno tentang pentingnya imajinasi dalam membangun bangsa.
“Kita ini lagi berjuang revitalisasi hotel bersejarah bernama Grand Samudera Beach Hotel di kawasan Pelabuhan Ratu, Sukabumi. Kita berharap ini bisa menjadi kawasan ekonomi khusus seperti juga di Grand Nina Bali Beach di Sanur. Karena kata Bung Karno, imagination lead the way,” kata Rieke, dikutip pada Sabtu (18/10/2025).
Politikus PDI Perjuangan yang dikenal gigih memperjuangkan kebijakan pro-rakyat itu menjelaskan bahwa semangat “imagination lead the way” harus terus dihidupkan dalam setiap pembangunan nasional. Ia menilai, kawasan Pelabuhan Ratu memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi pusat industri pariwisata dan kesehatan yang saling terhubung.
“Imagination itu akan menuntun jalan kita. Dulu aja tahun 60-an, ini masih tadi ya, kalau lihat reliefnya masih hutan. Lalu punya imaginasi, disinilah industri pariwisata salah satu tonggak pertama Indonesia,” ucapnya.
Lebih jauh, Rieke mengungkapkan visinya agar kawasan tersebut tidak hanya menjadi destinasi wisata, tetapi juga pusat pariwisata kesehatan (health tourism) di Jawa Barat.
Menurutnya, pembangunan kawasan ini bisa menghadirkan manfaat ganda: memajukan pariwisata dan meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat.
“Sebenarnya kalau si akunya itu ngelamunnya gini, jadi disini juga jadi kawasan ekonomi khusus kesehatan dan pariwisata. Karena penting buat Jawa Barat ada suatu pusat pariwisata kesehatan yang dipadukan dengan pariwisata begitu. Ini juga bagus kan untuk penyembuhan misalnya, untuk pusat pengobatan paru-paru misalnya, karena udara laut itu kan bagus,” jelas Rieke.
Ia juga menambahkan rencana untuk mendirikan politeknik atau sekolah tinggi kesehatan di kawasan tersebut. Dengan luas lahan sekitar 52 hektare, hanya 2 hektare yang digunakan untuk hotel, sementara sisanya dapat dimanfaatkan untuk pengembangan pusat pendidikan dan fasilitas kesehatan.
“Aku berharap bisa ada yang namanya semacam politeknik atau sekolah tinggi kesehatan. Yang tadinya kita berharap itu bisa ada di Sanur, kita diarahkannya ke sini insya Allah. Supaya disini karena Jawa Barat itu penduduk terbesar di Indonesia,” ujarnya.
Rieke menegaskan pentingnya kehadiran pusat pendidikan tenaga kesehatan di Jawa Barat yang bisa menjadi rujukan nasional. Dengan demikian, setiap provinsi di Indonesia dapat mengirimkan putra-putri terbaiknya untuk menempuh pendidikan di Sukabumi.
“Dan kami berharap ada semacam pusat pendidikan untuk tenaga kesehatan. Yang dengan luas lahan yang sekitar 52 hektare. Dan 2 hektare itu digunakan hotel, tapi masih sisa 50 hektare,” tutur Rieke.
“Tapi itu dalam satu kawasan, kalau bisa ada rumah sakitnya juga disini. Kalau disana kan dengan pengobatan medis barat begitu. Kalau disini, ngelamunnya si aku tuh pengobatan timur,” sambungnya.
Menurut Rieke, kawasan ini nantinya akan menjadi simbol integrasi antara pendidikan, pengobatan timur dan barat, serta pariwisata kesehatan. Ia berharap ke depan Indonesia tidak hanya memiliki dokter, perawat, dan bidan, tetapi juga tenaga kesehatan dari berbagai bidang yang jumlahnya mencapai 13 hingga 15 profesi.
“Tapi tetap ada sekolah tenaga kesehatan seperti ronson, gizi, mata begitu. Karena Indonesia membutuhkan banyak tenaga kesehatan. Bukan hanya dokter, perawat, dan bidan,” ungkapnya.
“Itu belum ada secara khusus. Dan setiap provinsi bisa kirim anak-anak untuk sekolah disini. Sehingga Sukabumi, harapan si aku, bisa menjadi pusat pendidikan tenaga kesehatan Indonesia,” tambahnya.
Menutup pernyataannya, Rieke kembali menegaskan pentingnya imajinasi dan keberanian untuk bermimpi besar, seperti yang diajarkan oleh Bung Karno.
“Karena kata Bung Karno, imagination lead the way. Imaginasi itu akan menuntun jalan kita. Dulu aja tahun 60-an, ini masih tadi ya, kalau lihat realitas masih hutan. Lalu punya imajinasi, disinilah industri pariwisata salah satu tonggak pertama Indonesia. Jadi ternyata bisa,” ungkapnya.
“Dan ternyata kemudian dari mimpi seorang Bung Karno, imajinasi jadi. Dan aku tambahin mimpinya, supaya disini Pelabuhan Ratu untuk tenaga kesehatan Indonesia. Yang terintegrasi dengan health and wellness tourism,” pungkasnya.