Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VI DPR RI, Rieke Diah Pitaloka, menyuarakan keprihatinannya terhadap maraknya mafia anggaran di Indonesia. Ia menyebut, sudah saatnya Indonesia merdeka dari para pemain anggaran negara.
“80 tahun Indonesia Merdeka, saatnya kita merdeka dari para pemain anggaran negara,” kata Rieke Diah Pitaloka dikutip dari Instagram miliknya, Sabtu (16/8/2025).
Keprihatinan Rieke Diah Pitaloka muncul seusai dirinya berdiskusi dengan masyarakat dan pihak sekolah yang terdampak proyek pembangunan Tol Jakarta-Cikampek 2. Sekolah-sekolah seperti SDN 03 dan 04 Burangkeng serta SDN 03 Ciledug di Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, hingga kini belum juga direlokasi.
Menurutnya, kondisi ini menunjukkan adanya indikasi kuat penyimpangan dana atau bahkan korupsi.
“Kalau sudah begini ada indikasi kuat korupsi dana relokasi. Kami minta usut tuntas anggaran relokasi SDN 03 dan 04 serta SDN 03 Ciledug di PUPR,” tegasnya.
Rieke Diah Pitaloka menuntut agar dana relokasi dikembalikan kepada masyarakat agar proses pemindahan sekolah bisa segera dilakukan dan anak-anak tidak dirugikan hak pendidikannya.
“Balikin duitnya, bayarin ke masyarakat agar bisa relokasi sekolahnya,” ujarnya.
Ia menyatakan akan membawa kasus ini ke ranah resmi parlemen. Rieke Diah Pitaloka juga menyebut, ada kaitan antara proyek tol dan BUMN seperti Wika dan Jasa Marga.
“Kalau proyek sudah jalan, seharusnya anggaran untuk relokasi juga sudah ada. Kalau belum, berarti pertanyaannya: di mana uangnya?” cetusnya.
Menutup pernyataannya, Rieke Diah Pitaloka juga mengajak seluruh pihak termasuk pemerintah daerah, kepala desa, dan lembaga terkait untuk segera bertemu dengan PUPR dan BPN pasca peringatan HUT RI. Ia juga secara langsung meminta Presiden Prabowo Subianto untuk turun tangan.
“Kami mohon Bapak Presiden Prabowo Subianto membantu masyarakat agar memperoleh hak atas pendidikan bagi generasi mereka ke depan,” tutupnya.
